Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo.co
Percayakah Anda Komjen Tito Karnavian bisa memberantas korupsi di kepolisian jika ia menjabat Kapolri nanti?
|
||
Ya | ||
48,3% | 763 | |
Tidak | ||
46,5% | 734 | |
Tidak Tahu | ||
5,2% | 82 | |
Total | 100% | 1.579 |
Kariernya termasuk melesat di kepolisian. Komisaris Jenderal Tito Karnavian, kini 51 tahun, diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI dan telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat pekan lalu. Tito lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1987 dan meraih gelar doctor of philosophy pada 2013 dari Nanyang Technological University, Singapura. Ia pernah memimpin penangkapan Tommy Soeharto, putra mantan presiden Soeharto, yang menjadi otak pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita, serta menumpas kelompok teroris pimpinan Doktor Azahari dan menangkap Noor Din M. Top. Setelah memimpin Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Tito diangkat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua pada 2012 dan sejak tahun lalu memimpin Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya. Belum genap setahun ia di posisi itu, Presiden mengangkatnya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada 16 Maret lalu. Bintang di pundaknya pun menjadi tiga. Tapi bukan soal prestasi Tito yang dipersoalkan, melainkan statusnya yang junior di antara para jenderal sesama bakal calon Trunojoyo 1 alias Kapolri. Lalu muncul pertanyaan apakah ia mampu memenuhi janjinya untuk memperbaiki citra Polri yang kotor setelah dilantik nanti. Medan yang dihadapinya tentu jauh berbeda dibanding ketika dia memburu para buron dan teroris. Termasuk harus mempertahankan independensi dengan menjaga jarak dari politikus dan pengusaha hitam, yang selama ini justru biasa berkolusi dengan pejabat kepolisian. Dalam jajak pendapat di situs Tempo.co, ada lebih banyak responden yang percaya bahwa Tito bisa menaklukkan medan dan tantangannya itu sebagai Kapolri nanti, meski jumlah mereka berselisih tipis saja dengan yang menyatakan tidak yakin.
Indikator Pekan Ini Percayakah Anda vaksin palsu tidak membahayakan kesehatan seperti kata Menteri Kesehatan?www.tempo.co. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo