Kaus Oblong Punya Pesan

MULANYA dipakai sebagai pakaian dalam tentara Inggris dan Amerika Serikat pada abad ke-19. Tapi dua abad kemudian—terutama setelah John Wayne, Marlon Brando, dan James Dean memakainya di televisi—kaus oblong kian populer di kalangan anak muda. Kaus menjadi medium buat berekspresi, termasuk menyampaikan pesan politik dan sosial. Penjualan kaus ini kian ramai di media sosial.

Kartun Etnis

Produsen kaus dari Malang, Jawa Timur, ini memproduksi beragam pakaian bertema kebudayaan nasional. Meski temanya serius, desain kaus menggunakan tokoh kartun yang lucu. Bahan yang digunakan combed cotton 24s dengan sablon karet. Harga kaus lengan panjang Rp 70 ribu dan lengan pendek Rp 60 ribu per potong.

Stop Korupsi

Banyak produsen kaus menawarkan tema antikorupsi. Inilah upaya sebagian anak muda melawan korupsi lewat sepotong kaus. Pesan yang disampaikan beragam: dari hukuman mati buat koruptor hingga dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Kaus menggunakan bahan combed cotton. Harga Rp 65 ribu per potong.

Pesan Persatuan

Kaus bertema persatuan dan kesatuan belakangan bermunculan. Kaus ini dipicu keprihatinan terhadap berbagai aksi anarkistik yang berkaitan dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan. Kaus dibuat dari bahan katun dan dicetak dengan sablon karet. Harga rata-rata Rp 60 ribu.

Lingkungan Hidup

Kaus dengan tema lingkungan hidup tak luput jadi perhatian produsen. Gantibaju.com salah satu yang menawarkan isu Earth Hour. Produsen asal Bandung ini selalu mengadakan lomba desain kaus yang menawarkan hadiah menarik buat para desainer pemula. Bahan yang digunakan katun. Harga Rp 99 ribu per potong.

Kritik Sinetron

Tagline produsen kaus ini: "Jika Anda tidak berani bicara, biar kaus yang bicara." Berasal dari Bandung, produsen kaus ini memiliki beragam pesan yang lucu dan menghibur. Salah satunya: "Orang Pinter Stop Nonton 5H1t-netron". Kaus ini menggunakan bahan combed cotton dan sablon plastisol (berbasis minyak dan tahan air). Harga Rp 70 ribu.