Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, jujurkah laporan kekayaan calon presiden dan wakil presiden? | ||
Ya | ||
18,18% | 142 | |
Tidak | ||
70,42% | 550 | |
Tidak Tahu | ||
11,40% | 89 | |
Total | 100% | 781 |
Komisi Pemilihan Umum mengumumkan nilai harta kekayaan para calon presiden dan wakil presiden pada saat penetapan dan pengundian nomor urut mereka. Daftar nilai aset para calon pemimpin negeri itu dilaporkan sebagai persyaratan pencalonan. Komisi Pemberantasan Korupsi lalu melakukan klarifikasi.
Petugas komisi antikorupsi itu mendatangi kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, Boediono, Wiranto, dan Prabowo Subianto. Menurut daftar yang dilaporkan, Prabowo memiliki nilai kekayaan tertinggi, yakni Rp 1,5 triliun lebih. Adapun Yudhoyono merupakan calon ”paling miskin”, dengan nilai kekayaan Rp 7 miliar lebih.
Banyak pembaca Tempo Interaktif dalam jajak pendapat 20-27 Mei 2009 yang sangsi bahwa para kandidat berlaku jujur dalam melaporkan kekayaan mereka.
Komentar
Hanya yang bersangkutan yang tahu apakah dia jujur dalam mengungkapkan jumlah kekayaannya.
(Salma, Makassar)
Laporan kekayaan mestinya dilengkapi keterangan asal-usulnya, sehingga pemilih bisa menilai kewajaran dari nilai kekayaan yang dilaporkan.
(Damyan Godho, Kupang)
Seharusnya, KPU dan KPK memeriksa lebih dulu sebelum mendapat laporan dari para calon, kemudian dicocokkan. Dari situ barulah masyarakat tahu, siapa yang jujur dan tidak.
(Pushandaka, Denpasar)
Indikator Pekan Ini: PDI Perjuangan setuju ada aturan mengenai bisnis pejabat negara dan keluarganya, terutama yang terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. ”Tapi harus fair,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Wakil Presiden Jusuf Kalla sepakat, keluarga pejabat boleh berbisnis selama tidak melanggar hukum. Alasannya, melarang keluarga pejabat berbisnis adalah tindakan diskriminatif.
Kritik terhadap bisnis keluarga pejabat negara ini dilontarkan Boediono, calon wakil presiden pasangan Susilo Bambang Yudhoyono. Setujukah Anda, semua pejabat, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dilarang berbisnis?Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo