Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, apakah mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia?
5-12 Mei 2010 |
||
Ya | ||
62,01% | 692 | |
Tidak | ||
34,86% | 389 | |
Tidak Tahu | ||
3,14% | 35 | |
Total | 100% | 1.116 |
Beragam reaksi bermunculan atas mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Apalagi setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyetujui menteri yang beberapa kali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia itu. Presiden dianggap menyelamatkan sekaligus ”menyingkirkan” Sri Mulyani, yang terus dipersoalkan para politikus pada penyelamatan Bank Century.
Tekanan politik agar Sri Mulyani dicopot memang begitu besar, berkaitan dengan posisinya sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan ketika penyelamatan Bank Century diputuskan pada November 2008. Sekalipun dinilai berhasil menstabilkan perekonomian Indonesia pada saat krisis dunia, dia diserang para politikus.
Hasil jajak pendapat Tempo Interaktif pekan lalu menunjukkan mayoritas responden mengkhawatirkan mundurnya Sri Mulyani Indrawati. Menurut 62,01 persen responden, kepindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia.
”Keuangan Indonesia sudah terlihat ada titik terang dengan Sri Mulyani menjabat Menteri Keuangan. Orang jujur memang banyak cobaannya,” ujar Suryani Rahayu, seorang pembaca.
Indikator Pekan Depan Mekanisme kerja dalam Sekretariat Gabungan Partai Koalisi yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata bisa menghadirkan menteri. Ini berarti, sebagai Ketua Harian Sekretariat Gabungan, Aburizal Bakrie, yang juga Ketua Umum Partai Golkar, punya wewenang memanggil menteri dan anggota kabinet dalam rapat-rapat yang dipimpinnya. ”Pemanggilan itu berkaitan dengan kebijakan yang dibahas. Tentu atas izin Presiden,” kata Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, pekan lalu. Forum koalisi ini mengatur tiga jenis rapat, yakni pertama, rapat umum yang dipimpin ketua koalisi Presiden Yudhoyono. Kedua adalah rapat ketua harian yang dipimpin Aburizal dan dihadiri pemimpin partai yang tergabung dalam koalisi dan para ketua fraksi mereka di Dewan Perwakilan Rakyat. Ketiga, rapat operasional yang dipimpin sekretaris. Posisi sekretaris saat ini dipegang Syarief Hasan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, yang juga politikus Partai Demokrat. Setujukah Anda, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi memiliki kewenangan memanggil para menteri? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo