SUDAH silih berganti Maret datang dan pergi. Tapi, Maret di Tahun Naga Emas 1988 punya arti tersendiri bagi kami. Pekan ini, di gedung MPR/DPR, Senayan, lima anggota keluarga besar kami - Pemimpin Umum TEMPO Eric Samola, Pemimpin Redaksi TEMPO Goenawan Mohamad. Pemimpin Redaksi Medika Kartono Mohamad, Pemimpin Redaksi Jawa Pos Dahlan Iskan, anggota redaksi Matra Tuti Indra Malaon-akan bersidang bersama anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat lainnya memilih presiden dan wakil presiden untuk masa bakti 1988- 1993. Sementara itu, di Wisma Puncak, tempat kami berkantor, kami juga tak kalah sibuk menyambu sebuah hari tak penting secara nasional -- 6 Maret. Hari itu kami genap berusia 17 tahun. Sebuat usia -- menurut seorang pembaca setia TEMPO, yang mengirimkan ucapan selamat ulang tahun dar Surabaya, awal pekan ini - "penuh tantangan". Kalau kebetulan Anda, terutama mereka yang tinggal di Jakarta hari-hari ini melihat umbul-umbul TEMPO berjajar tegak di jalan-jalan protokol, itu adalah salah satu cara kami menjawab "tantangan" untuk menyukseskan Sidang Umum MPR 1988. Tantangan lain yang tak kalah penting harus kami hadapi: bagaimana meningkatkan mutu TEMPO agar lebih lengkap dalam penyajian, lebih cepat sampai di tangan Anda, serta tetap "enak dibaca, dan perlu". Untuk itu, kami melakukan serangkaian upaya perbaikan Di lingkungan Redaksi, misalnya, kami telah menunjuk tiga senior untuk magang Redaktur Pelaksana mulai Januari lalu. Mereka adalah Putu Setia, Karni Ilyas, dan A Margana. Putu, yang sebelumnya menjadi Penanggung Jawab Rubrik (Jabrik) Pokok Tokoh dan Pendidikan, kami tugasi mengelola rubrik yang pernah dibawahkannya ditambah Indonesiana, Hiburan, Film, dan Mode. Mengapa Putu? Ia adalah orang yang kami anggap tepat mengelola rubrik yang perlu gelitikan itu. Putu, yang tampang dan sosoknya mirip Pelawak Dono, sehari-hari memang tak jauh dari "kembaran"-nya: suka melucu. Karni, yang sebelumnya menjadi Jabrik Hukum, kami tunjuk membawahkan rubrik Hukum dan Kriminalitas. Pertimbangannya: masalah-masalah hukum dan kriminalitas selalu sejalan. Dan, Karni adalah sarjana hukum lulusan FH UI. Margana, yang dapat beban tambahan membawahkan Kontak Pembaca dan Komentar, serta Laporan Utama cadangan, tugas pokoknya tetap sebagai Koordinator Reportase. Ia kami serahi mengurus Kontak Pembaca dan Komentar, rubrik yang cukup digemari pembaca TEMPO, karena ia kami anggap cukup peka membaca surat-surat yang berbau sponsor maupun bernada politik. Di lapisan Jabrik, mereka yang kami promosikan adalah Widi Yarmanto (Kriminalitas dan Album, Putut Tri Husodo (Ilmu Teknologi), Ahmed K. Soeriawidjaja (Olah Raga), Budi Kusumah (Media). Suhardjo Hs. (Lingkungan), M. Cholid (Seni Rupa, Teater, dan Musik), Bunga Surawijaya (Pokok Tokoh dan Mode), Yusroni Henridewanto (Indonesiana dan Hiburan) dan Burhan Piliang (Kamera). Para pembaca, itulah sebagian upaya kami dalam meningkatkan mutu TEMPO dalam menghadapi "tahun penuh tantangan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini