Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBAGAI pembaca Tempo, saya melihat ada perubahan mencolok: Tempo bergeser menjadi majalah berita mingguan “investigasi”. Ulasannya lugas dan tegas. Karena itu, mohon redaksi membedah kisruh AJB Bumiputera 1912 yang merugikan ratusan ribu nasabah, konon sampai jutaan nasabah, termasuk saya. Juga ada 25 ribu pemasar polis yang menganggur. Ibu Ana Mustamin, mantan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Bumiputera, telah menulis surat terbuka kepada Otoritas Jasa Keuangan yang berjudul “Jangan Ada Dusta di Antara Kita”, tapi tidak ada respons.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugeng Hartono
Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Integritas Sidang Sengketa Pemilihan Presiden
KITA mengamati jalannya sidang Mahkamah Konstitusi menyangkut sengketa pemilihan presiden 2024. Bekal kita adalah pengamatan terhadap individu-individu yang terlibat dalam perbedaan pandangan saat membela klien masing-masing. Tentu juga menyangkut mereka yang berperan sebagai wasit dalam sengketa ini, para hakim yang terhormat di Mahkamah Konstitusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memilah-milah informasi yang sahih serta membuang hoaks dan fitnah bukanlah hal yang sederhana. Hal ini memerlukan ketekunan dan kita mesti menjauhkan diri dari bias prasangka. Setidaknya setiap sosok dapat dinilai dari polah kehidupan pribadinya dan bagaimana ia menjalani profesi yang disandangnya. Rentang waktu pengamatan yang obyektif dan makin panjang tentu dapat membawa kita pada penilaian yang mendekati kebenaran.
Hadisudjono Sastrosatomo
Jakarta
Oposisi Adalah Organ Terhormat
BERADA di luar pemerintahan atau oposisi adalah organ terhormat karena mempunyai tanggung jawab melakukan checks and balances terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Apabila kita ingin demokrasi berjalan sehat sesuai dengan makna dan tujuannya, kita memerlukan oposisi yang kuat dan keberadaannya setara dengan pemerintah.
Mencermati hasil Pemilihan Umum 2024, untuk sementara ini sudah bisa dilihat komposisi kekuatan partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat. Apabila Mahkamah Konstitusi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo Subianto, akan ada dua kelompok partai di Dewan Perwakilan Rakyat. Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional menjadi partai pengusung pemerintah. Adapun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera belum secara pasti menentukan arah.
NasDem dan PKB selama ini tidak pernah berada di luar pemerintahan. PDIP punya pengalaman menjadi oposisi selama 10 tahun pada 2004-2014. PDIP pada akhirnya bisa memenangi pemilu pada 2014 dan 2019, sekaligus memenangkan calon presiden yang diusungnya. Sementara itu, PKS berada di luar pemerintahan selama era Presiden Joko Widodo dari 2014 sampai 2024.
Akan sangat indah alam demokrasi Indonesia apabila PDIP, NasDem, PKB, dan PKS berada di luar pemerintahan dan menjalankan fungsi kontrol di parlemen. Namun, berkaca pada pengalaman selama ini, bisa dikatakan partai di Indonesia kebanyakan oportunis dan akan selalu berpihak kepada siapa saja yang bisa memberi keuntungan, bahkan kepada yang berbeda ideologi.
Samesto Nitisastro
Depok, Jawa Barat
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo