Kulit Putih Jacko

Lupakan sejenak kesedihan atas perginya sang Raja: Michael Jackson. Mari kita berbicara sedikit tentang ”obsesi”-nya menjadi pria kulit putih—padahal dia berdarah Afro.

Pada Februari 1993, dalam acara Oprah Winfrey, Jacko—begitu raja pop itu dipanggil—mengaku perubahan kulitnya disebabkan oleh vitiligo dan lupus yang merusak pigmen. Bercak putih awalnya nongol di kuku jari tangan kanan. Pemutihan atau depigmentasi dilakukan agar kulitnya tak belang-belang seperti zebra.

Toh, bukan hanya Jacko yang ingin punya kulit putih. Di televisi, bertebaran aneka iklan produk pemutih kulit—yang dianggap dapat mendongkrak kerupawanan.

Merkuri
Badan Pengawas Obat dan Makanan memasukkan unsur merkuri sebagai zat berbahaya yang harus dihindari untuk alat dan bahan kosmetik. Tapi sering kali kosmetik masih mengandung unsur ini.

Merkuri menghambat pembentukan sel pigmen kulit dan menjadikan kulit lebih putih. Namun merkuri yang terserap darah menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.

Hidrokuinon
Hidrokuinon memiliki cara kerja yang sama dengan merkuri, yakni menghambat pembentukan sel pigmen kulit. Bila diterapkan pada hewan, zat ini dapat menimbulkan leukemia. Belum ada penelitian yang membuktikan hidrokuinon menyebabkan kanker pada manusia.

Setelah merkuri terbukti berbahaya, kini hidrokuinon menjadi zat pemutih paling populer dan banyak ditemukan pada krim pemutih. Pemakaian tak terbatas akan membuat kulit menjadi hitam dan biru (oksonogis). Hidrokuinon aman digunakan pada kadar dua persen.

MBEH
Depigmentasi menggunakan monobenzylether of hydroquinone atau MBEH. Para penderita vitiligo menggunakannya untuk menghilangkan warna kulit tak merata. Dengan senyawa ini, semua sel pigmen kulit bakal terbunuh. Michael Jackson memanfaatkan MBEH untuk memutihkan kulitnya.

Dokter kulit Jackson, Arnold Klein, mengatakan pasiennya terkena penyakit sejak 1986 dan diberi MBEH empat tahun kemudian. Usaha ini menimbulkan banyak efek samping, termasuk kanker kulit. Salah satu merek yang populer adalah Benoquin. Dengan kandungan 20 persen, produk ini dijual US$ 75 atau sekitar Rp 750 ribu untuk 35 gram.

Serum Vitamin C
Suntik vitamin C dipercaya dapat mencerahkan kulit. Pemberian serum vitamin C biasanya disertai zat kimia seperti collagen, thation, atau placenta. Zat tambahan ini berfungsi mematikan dan menjaga elastisitas kulit. Biasanya untuk mereka yang berusia di atas 25 tahun.

Suntik dapat menimbulkan gangguan ginjal bila digunakan berlebihan. Anjurannya disertai dengan minum air mineral 2-3 liter per hari. Hasil terhadap kulit akan terlihat setelah lima kali penyuntikan—dilakukan sekali sepekan. Harga serum Rp 95 ribu untuk ukuran 20 mililiter.

Jeruk Nipis
Selain paling aman, zat pemutih berbahan alami relatif murah. Bahan alami yang dinilai efektif untuk membuat kulit lebih putih dan cerah adalah jeruk nipis, wortel, berry, dan pir.

Jeruk nipis mengandung vitamin C tinggi yang berfungsi mencerahkan dan membuat halus kulit. Penggunaannya aman untuk ginjal karena mengandung asam sitrat yang tinggi. Wortel mengandung beta karoten yang tinggi dan menimbulkan warna kekuningan pada kulit. Buah-buahan berry dan pir mengandung arbutin yang dapat mencegah pertumbuhan melanin.