Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Lagi, soal nilai

2 Februari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya sedih membaca "Nilai Cum Laude yang Diragukan" (TEMPO, 5 Januari 1991, Kontak Pembaca). Sebenarnya, seorang mahasiswa yang mendapat nilai cum laude itu dapat ditelusuri dari nilainya sejak semester pertama. Secara normal, kalau ia mampu menghadapi ujian dari semester ke semester dengan gemilang, dan ditambah dengan hasil ujian komprehensif (ujian skripsi), mungkin nilai cum laude bisa diraihnya. Namun, jarang terjadi pada satu angkatan dari jurusan yang sama (kedokteran) sampai delapan orang yang mencapai prestasi cum laude (IPK di atas 3,50). Kalau nilai cum laude itu diperoleh secara wajar, kita perlu mengacungkan jempol. Tapi nampaknya penulis surat pembaca itu meragukan kewajarannya. Nah, ketidakwajaran inilah yang patut disesalkan. Sebagai alumnus UNS yang diwisuda pada Maret 1977 -- bukan dari fakultas kedokteran -- saya teringat pemberitahuan lisan dari bagian pengajaran, bahwa untuk ujian skripsi belum bisa diberikan nilai 3. Meskipun itu kurang obyektif, saya bisa memahaminya. Ini dilakukan semata-mata untuk menjaga opini agar tidak disebut obral nilai. Barangkali ini disebabkan, setelah lebih kurang 14 tahun berjalan, sistem penilaian yang sudah lebih maju, lebih akurat, dan lebih obyektif. Tapi jangan lupa, nilai cum laude hanya merupakan salah satu indikator keberhasilan mahasiswa belajar di perguruan tinggi. Sementara itu, masyarakat menilai alumnus perguruan tinggi bukan dari nilai cum laude-nya, tapi dari kemampuan pengembangan dirinya di masyarakat. Memang tak dapat dimungkiri bahwa mereka yang mendapat nilai cum laude berarti akan mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke S2. Dan ada kemungkinan untuk direkrut menjadi tenaga pengajar di almamaternya. Ini memang merupakan suatu kebanggaan. Tapi bagaimana dengan nilai cum laude yang kurang wajar? Rasanya kok hanya kebanggaan semu. BONDAN SOEDHARTO M.P. Jalan Sentani RT 003/005 Hedam-Abepura Jayapura 99351

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus