Saya, sejak kecil, sudah berpisah dengan ibu kandung saya. Waktu itu, Ibu menghadapi suatu problem, maka saya dititipkannya kepada Pak Zen, teman baik Ayah. Pak Zen ini, waktu itu, menjadi manajer di Hotel Deboer, yang sekarang sudah bernama Hotel Darma Deli. Kedua orangtua yang membesarkan saya ini sudah lama meninggal. Ibu saya itu bernama Sri Sumiati, istri Mayor TNI AD Sumadi. Kedua orangtua saya tersebut pernah tinggal di Hotel Deboer sekitar tahun 60-an. Mereka pernah memberi nama Trisulo pada saya. Dari salah seorang keluarga orangtua angkat saya yang masih menetap di Medan, saya tahu bahwa ibu saya mempunyai seorang kakak dan seorang adik. Mereka itu adalah: Bude Juriah dan Paklik saya. Paklik -- namanya lupa -- saya ini pernah bertugas di Irian Jaya, sebagai anggota TNI Angkatan Darat. Kalau ada di antara pembaca TEMPO yang mengenal ibu saya dan saudara-saudaranya, sudilah kiranya memberitahukan kepada saya. Begitu pula, kalau ibu saya kebetulan membaca surat ini, hanya satu pesan untukmu Ibu: "Izinkanlah anakmu yang jauh ini untuk berjumpa denganmu. Bagiku, tak ada rasa dendam di hati ini. Biar bagaimanapun, engkau tetap ibuku." Bila Ibu tak berniat bertemu dengan saya, berikanlah sedikit waktumu untuk menyuratiku sekadar meringankan beban pikiran saya yang lagi kacau. Semoga engkau selalu sejahtera bersama keluargamu. RISLAN m.v. Atlantic Horizon c.o. Oost Atlantic Lijn BV Heemraads Singel 139 3022 CD Rotterdam Holland
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini