Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Masmundari, 115 tahun

2 Januari 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita duka datang dari Kota Gresik. Pelukis damar kurung Masmundari mengembuskan napas terakhirnya, 24 Desember lalu. Pada 3 Desember, pelukis yang pernah mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto ini sempat menjalani operasi hernia di Rumah Sakit Umum Bunder, Gresik. ”Dokter bilang ada usus yang tidak beres,” kata Samadi, 26 tahun, cucu Masmundari.

Masmundari meninggalkan seorang anak, Rukayah, 60 tahun, dan tiga cucu. Selama ini Masmundari hidup sederhana di rumahnya di Jalan Gubernur Suryo Gang 7B No. 41, Gresik, Jawa Timur. Tak ada yang tahu berapa usia persisnya. Maklum, tak ada selembar catatan pun yang memberi petunjuk. ”Mbah (nenek—Red) pernah bilang lahir tahun 1890,” kata Samadi.

Masmundari melukis damar kurung (kap lampu) sejak berusia 10 tahun. Ia belajar dari orang tuanya, Sadiman dan Martidjah, dalang wayang kulit tenar di Gresik saat itu. Lukisan damar kurung atau lukisan lampion berbentuk segi empat khas Gresik adalah tradisi seni berusia ratusan tahun yang nyaris punah. Konon, seni ini mulai berkembang pada abad ke-16.

Memasang damar kurung, terutama pada masa puasa, memang tradisi lama di kawasan ini. Namun, ia kemudian memindahkan lukisannya ke lembaran kertas lepasan dan kanvas. Ia juga menggambar di atas mika atau fiberglass, sebagai ganti kertas yang gampang sobek, pada dinding lampionnya. Ia pernah melukis menggunakan kuas batang bambu dan tinta pewarna kue, tetapi belakangan juga spidol dan cat yang tidak luntur.

Tema lukisannya tentang kehidupan sehari-hari atau apa pun yang ia senangi. Lukisan-lukisannya memberi suasana hangat masyarakat dan memancarkan optimisme. Ada lukisan penjaja dengan gerobaknya, orang naik becak, kesibukan di pasar, keramaian Agustusan, pesta pengantin, kereta api, iringan truk sampah, sampai mainan komidi putar.

Karya Masmundari yang dinilai paling memberi kesan di benak orang adalah sosok perempuan terbang. Lukisan ini terinspirasi oleh perempuan bule terbang dengan balon udara, yang pernah disaksikan Masmundari ketika masih muda.


”Kita diembargo gara-gara kasus hak asasi manusia di Timika. Jangan sampai ini terulang.” — Anggota Komisi Pertahanan DPR, Ade Nasution, Kamis pekan lalu, mengingatkan pemerintah agar serius mengusut kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir, karena beberapa anggota Kongres Amerika Serikat memberi perhatian besar terhadap kasus ini dengan mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

”Saya kira wajar jika, dalam sebuah negara demokratis, polling itu turun-naik. Apalagi saat pemerintah melakukan kebijakan yang tidak populer. Itu hal biasa. Jadi, hasil survei tidak lantas menjadikan popularitas SBY menurun.” —Juru bicara presiden, Andi Mallarangeng, Kamis pekan lalu, menanggapi hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menemukan data bahwa tingkat kepuasan responden atas kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun 24 persen.


TEMPO DOELOE

1 Januari 1880 Bekas diplomat Ferdinand de Lessep mulai membangun Terusan Panama. Terusan ini memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan sepanjang 82 kilometer, serta menghubungkan Samudra Pasifik dengan Atlantik.

3 Januari 1967 Untuk pertama kalinya pakar bedah Christiaan Bernard berhasil melakukan operasi transplantasi hati. Operasi pencangkokan hati dari seorang gadis yang telah meninggal itu dilakukan terhadap Louis Washkansky, 55 tahun, di Rumah Sakit Cape Town, Afrika Selatan.

4 Januari 1959 Luna, pesawat ulang-alik milik Uni Soviet, berhasil mendekati bulan. Inilah kali pertama sebuah pesawat ulang-alik tak berawak diterbangkan. Prestasi yang diraih Luna mendekati bulan ini sekaligus menandai era perlombaan teknologi ruang angkasa antara negara komunis tersebut dan Amerika Serikat.

5 Januari 1972 Presiden Amerika Serikat Richard Nixon mencanangkan program pengembangan pesawat ruang angkasa. Program prestisius dan berbiaya mahal ini dimaksudkan untuk menandingi sekaligus mengungguli program serupa milik Uni Soviet.

8 Januari 1962 Untuk pertama kalinya Monalisa, lukisan seorang wanita dengan senyum misterius itu, dipamerkan di Amerika Serikat. Lukisan karya Leonardo da Vinci ini dipamerkan di National Gallery of Art Washington. Monalisa diciptakan oleh da Vinci di Paris pada 1503.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus