Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda percaya demo 2 Desember 2016 disusupi upaya makar?
|
||
Ya | ||
33,6% | 2.931 | |
Tidak | ||
48,3% | 4.210 | |
Tidak Tahu | ||
18,1% | 1.576 | |
Total | (100%) | 8.717 |
SEPULUH aktivis politik ditangkap polisi berbarengan dengan demo besar 2 Desember 2016 di Monumen Nasional pekan lalu. Di antaranya Sri Bintang Pamungkas, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, dan Ahmad Dhani. Polisi menuduh mereka merencanakan makar seusai demo menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dipenjarakan itu. Desas-desus makar sudah muncul sejak pekan sebelumnya. Polisi menuduh Negara Islam Irak dan Suriah menunggangi demo-demo itu, dan menangkapi mereka yang diduga terkait dengan organisasi tersebut. Pembaca Tempo.co tak yakin ada upaya makar dalam demonstrasi itu. Tapi yang mempercayai polisi juga tak sedikit dan yang ragu terhadap keyakinannya juga banyak. Dari 8.717 responden, 18 persen menyatakan tak tahu ada informasi tersebut atau bisa juga ragu terhadapnya. Kepada mereka yang ditangkap itu, polisi menyatakan punya sejumlah bukti perencanaannya. Orang-orang tersebut dikabarkan akan mengerahkan massa pendemo, yang terdiri atas buruh dan mahasiswa, untuk menduduki gedung parlemen dan mencabut mandat Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai kepala negara. Mereka sedang diperiksa untuk membuktikan tuduhan serius dan berat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 3 Desember 2016 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |