Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Mempertanyakan sugiarto

30 April 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Membaca komentar Sugiarto, anggota DPA, dalam sebuah harian umum Ibu Kota, tentang pemberian referensi yang tak boleh dikatakan sebagai katebelece, membuat saya berpikir. Sudah sedemikian jelekkah mentalitas pejabat kita? Bahkan Sugiarto dengan bangganya mengatakan bahwa ia sering memberikan referensi. Baru-baru ini, katanya, ia memberikan referensi kepada seseorang yang anaknya akan masuk ke Akademi Militer. Apakah tak terpikir oleh Sugiarto bahwa di bumi pertiwi ini, budaya sungkan masih demikian tinggi, sehingga dengan sendirinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan? Dengan referensi tersebut, si anak dapat dijamin 100% untuk diterima di Akmil. Dengan demikian, persaingan menjadi tak sehat: yang ber-lobby akan dapat referensi, yang tak ber-lobby akan dicaci maki. Bisa disimpulkan: referensi lebih tinggi dari prestasi. Ketekunan kalah oleh pendekatan. Juga mohon direnungkan, apa yang akan Bapak lakukan bila Bapak mendapatkan anti-referensi dari seseorang yang lebih tinggi jabatannya dari Sudomo yang menyatakan bahwa Sudomo salah?SIGIT SETIAWANTemenggung Jawa Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus