Mengamati Burung Bermigrasi

Teropong Intai

Mengamati burung atau hewan buruan lain menggunakan teropong intai (spotting scope) atau monokular Legend Ultra HD 20-60x80 dari Bushnell ini semudah melihat langsung dengan mata telanjang dengan perbesaran hingga 60 kali. Alat ini menggunakan kaca Prime ED, kaca kualitas tertinggi Bushnell yang memberikan warna, resolusi, dan kekontrasan yang menakjubkan, bahkan dalam kondisi cahaya minim sekalipun. Bobotnya 2,27 kilogram, sehingga dibutuhkan tripod.

Harga: Rp 11,74 juta

Kamera Digital

Kamera digital Hero 7 Black dari GoPro ini sangat tepat untuk menemani aktivitas mengamati burung. Kamera ini memiliki kualitas video dengan resolusi 4K dan penstabil gambar elektronik yang efektif. Selain itu, terdapat mikrofon dan dapat dikendalikan dengan perintah suara. Alat ini tahan air hingga kedalaman 10 meter tanpa kotak kedap air.

Harga: Rp 6,08 juta

Binokular

Keker Victory 8x42 HT ini termasuk binokular premium dan adikarya dari Zeiss. Bodinya terbuat dari magnesium dengan bobot mencapai 830 gram. Alat ini mempunyai diameter lensa efektif 42 milimeter dan perbesaran 8 kali. Warna yang terlihat melalui teropong ini sangat alamiah. Gambarnya sangat tajam, kontras, dan terang. Hampir tak ada bagian gambar yang melebar meskipun dalam kondisi kurang pencahayaan.

Harga: Rp 34,19 juta

Aplikasi Panduan Burung

Upaya mengenali ratusan hingga ribuan spesies burung akan sangat terbantu oleh aplikasi telepon seluler pintar dari Birds in the Hand LLC, BirdsEye Bird Finding Guide. Aplikasi ini menyediakan teks tentang distribusi, perilaku, dan habitat burung dari penulis terkenal Kenn Kaufman. Versi gratisnya menyediakan 100 spesies burung paling umum di wilayah pengguna. Untuk membuka kunci perpustakaan koleksi burung se-Asia Tenggara yang berjumlah 3.892 spesies, pengguna harus membayar biaya bulanan atau ikut world membership yang memiliki koleksi 10.415 spesies dengan biaya US$ 49,99 per tahun.

Biaya keanggotaan bulanan untuk wilayah Asia: Rp 30.250