Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Mengkal, gempal & binal

Andi's models agency memamerkan mode pakaian di rumah hiburan galaxy, dalam acara disebut non stop revue revolusi mode 1965-1973. pameran lebih banyak menampilkan mode pakian mini, merangsang.

15 September 1973 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KINI akan kami panggil.....Enny Djoni. Masih terlalu muda, 15 tahun, memasuki 16 tahun. Enny mengenakan bikini dari katun biasa". Dan venus cilik yang bernama Enny Djoni kemudian keluar dengan langkah yang gontai. Musik mengalun mengkili-kili kuping, sementara Joice, Rini, Wiwiek atau Sussie Dewi silih berganti baku bergoyang di depan hadirin. Ruangan yang memang tidak terlalu besar jadi semakin sempit rasanya ketika mojang-mojang anak didik Andi Nurhayati berseliweran dengan baju yang rata-rata miskin kain. Rumah hiburan Galaxy, sekali lagi, bekerja sama dengan Andi's Models Agency dalam suatu Non Stop Revue Revolusi Mode 1965-1973, akhir Agustus kemarin. Kini daun pisang. Melihat pameran pakaian yang diselenggarakan oleh Andi yang tengah hamil 6 bulan ini, bagaikan tengkulak sapi menaksir apakah sapi yang akan dibelinya cocok untuk rendang atau bistik tulang iga. Tengkulak tidak akan melihat apakah sapi pakai tali sutera atau ijuk, apakah klontengan yang di lehernya itu dibuat dari emas atau loyang. Tapi tengkulak cuma memperhatikan montokkah tubuh sang sapi tambunkah dan masih enakkah daging ini dimakan. Sebah Andi lebih memen tingkan penonjolan tubuh-tubuh yang membugil, ketimbang harapan agar gun tingan bajunya banyak ditiru oleh khalayak. Sehingga orang tidak yakin betul apakah bikini -- acara pertama yang dipamerkan malam itu -- untuk berenang atau untuk tidur. Biarpun Joice Syamsudin yang membawakan bikini a la Cleopatra --dengan kain dan logam coklat -- telah dilengkapi mantel wam serupa dengan kain dad organza. Dan kain corak ini sudah tentu tidak cocok untuk berenang dan hanya pas untuk mengundang mata menerobos bungkusan organza. Demikian juga ketika Andi mengeluarkan model-model yang berpredikat hippies. Kepuasan menempel kan apa saja di tubuh bisa terlampiaskan dengan penampilan baju-baju yan konon digolongkan kaum hippies. Ada yang pakai super mini dari batik dilengkapi gelang kaki yang terbuat dari bulu ayam. Dan karena hippies itu maunya alam yang bebas - demikian ujar pembawa acara - daun pisang pun dipakai untuk payung, pengganti "payung biasa yang.dianggap payung intelek". Gaun metalik. Bagus atau jelek, memang inilah ciri Andi Nurhayati. Dia tidak bisa disejajarkan dengan Non Ka wilarang atau Peter Sie. Tapi wanita asal Sulawesi Selatan yang satu ini memang selalu menghebohkan dengan model bajunya yang tidak-tidak. Tahun 1970, dia pernah menggemparkan Miraca Sky Club ketika itu Usmar Ismail masih hidup - dengan bikini-bikini yang dibuat dari batok kelapa. Dan ke tika di Barat ada beberapa perancang mode yang mengetengahkan nobra seethru dall sebangsanya yang bisa tembus mata, gagasan ini dicomot oleh Andi dengan gaya yang lebih berani dan makin eksentrik. Apapun yang tergeletak di pekarangan, rupanya rnendapat manfaat dari Andi. Bukan hanya gaun metalik atau rantai-rantai yang saling dirapatkan menjadi baju. Tapi juga tutup botol bir, berhasil dimanfaatkan sebagai penutup tubuh. Bukankah botol bir atau tubuh juga perlu tutup? Dalam acara itu, ada pula ditampilkan model maxi dan midi. Tapi Andi tetaplah Andi. Kalau baju agak dipanjangkan ke bawah dengkul, bagian atas pun dibiarkannya terbuka. Walhasil, pameran pakaian ini cuma menimbulkan "cck, cck, .... cck" saja dari yang lihat. Tidak lebih dari itu. Rupanya Andi memang lebih mementingkan penonjolan tubuh-tubuh anak buahnya, dari pada pakaian itu sendiri. Apalagi dengan disebutkannya usia yang masih mengkal untuk tubuh yang gempal dan tingkah yang binal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus