Tampaknya, Bali kini bukanlah surga yang aman. Itu setidak- tidaknya bagi orang Bali sendiri. Setelah menggali kuburan adat untuk mengambil uang kepeng, para pencuri kini beraksi di pura, tempat suci bagi umat Hindu (TEMPO, 14 Agustus, Kriminalitas). Dari indikasi yang ada, tampaknya, maling-maling tersebut bukanlah orang Bali asli, melainkan pendatang dari luar Bali. Tak mungkin, bahkan belum pernah terjadi, orang Bali melakukan tindakan hina itu di tempat sucinya sendiri. Sebagai orang yang lahir dan berasal dari Payangan, Bali, saya geram bila ada orang berani memotong rambut barong, apalagi meninggalkan tulisan: ''Inilah cukuran rambut masa kini''. Ini penghinaan, bukan saja terhadap orang Bali, tapi juga terhadap agama Hindu. Adalah benar kata seorang pengurus adat di Teggallalang, ''Harga emas yang hilang tak seberapa, tapi kami merasa terhina.'' Selanjutnya, kepada saudara-saudara di Bali, meskipun kebalian kita telah terusik oleh orang-orang yang hanya ingin mencari keuntungan pribadi, hendaklah kita tetap menjaga citra Bali. I M. BUDIARSANA Jalan Fid Nang Armau 54 Tual 97613 Maluku Tenggara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini