Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Mengusik kebalian orang bali

11 September 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tampaknya, Bali kini bukanlah surga yang aman. Itu setidak- tidaknya bagi orang Bali sendiri. Setelah menggali kuburan adat untuk mengambil uang kepeng, para pencuri kini beraksi di pura, tempat suci bagi umat Hindu (TEMPO, 14 Agustus, Kriminalitas). Dari indikasi yang ada, tampaknya, maling-maling tersebut bukanlah orang Bali asli, melainkan pendatang dari luar Bali. Tak mungkin, bahkan belum pernah terjadi, orang Bali melakukan tindakan hina itu di tempat sucinya sendiri. Sebagai orang yang lahir dan berasal dari Payangan, Bali, saya geram bila ada orang berani memotong rambut barong, apalagi meninggalkan tulisan: ''Inilah cukuran rambut masa kini''. Ini penghinaan, bukan saja terhadap orang Bali, tapi juga terhadap agama Hindu. Adalah benar kata seorang pengurus adat di Teggallalang, ''Harga emas yang hilang tak seberapa, tapi kami merasa terhina.'' Selanjutnya, kepada saudara-saudara di Bali, meskipun kebalian kita telah terusik oleh orang-orang yang hanya ingin mencari keuntungan pribadi, hendaklah kita tetap menjaga citra Bali. I M. BUDIARSANA Jalan Fid Nang Armau 54 Tual 97613 Maluku Tenggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus