Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Mengutuk Clinton, Menggugat Anan

18 Januari 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melihat serangan AS dan Inggris yang ditujukan kepada Irak pada 17 Desember 1998 lalu, saya semakin tidak mengerti apa sebenarnya yang diinginkan Clinton dari penyerangan tersebut. Saya melihat, AS adalah negara yang terlalu turut campur urusan negara orang lain. Hal ini terbukti dari Perang Teluk pada 1991, yang merupakan bukti kesombongan Amerika. Amerika menyerang Irak pada waktu itu dengan alasan Irak menduduki Kuwait.

Tapi Amerika tidak begitu bodoh mau membantu Kuwait dengan cuma-cuma. Semua itu dilakukan karena "ada udang di balik batu", yaitu karena Kuwait kaya akan ladang minyak yang akan menguntungkan bagi Amerika. Kalau memang Amerika ingin perdamaian dunia dan tidak ingin Irak menduduki Kuwait pada waktu itu, kenapa masalah yang terjadi di Palestina, Bosnia, Kosovo, dan lain-lain tidak bisa diselesaikan dan AS tidak mau sungguh-sungguh membantu menyelesaikan masalah tersebut demi terciptanya perdamaian dunia yang abadi?

Sekarang Amerika mengulangi kesombongannya untuk kesekian kalinya dengan menyerang Irak dan berdalih bahwa Irak tidak mau bekerja sama dengan Tim Inspeksi Senjata PBB. Kenapa Irak yang tidak mau bekerja sama dengan Tim Inspeksi Senjata PBB, kok, Amerika yang heboh? Sebenarnya, Irak bukan tak mau bekerja sama dengan Tim Inspeksi Senjata PBB tersebut, tapi Irak melihat bahwa pemeriksaan tersebut sudah melewati ambang batas kewajaran. Dan Amerika jugalah yang banyak mendominasi dalam pemeriksaan senjata tersebut. Dan pemeriksaan senjata tersebut sudah dilakukan beberapa kali, tapi tim pemeriksaan senjata PBB belum puas, sehingga berakhir dengan konfrontasi.

Saya juga mengkritik Sekretaris Jenderal PBB, Koffi Anan, karena ia bersikap tidak tegas dan tidak adil terhadap bangsa tertentu. Saya juga melihat bahwa lembaga internasional PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) semakin tidak independen karena besarnya campur tangan Amerika Serikat terhadap lembaga internasional tersebut. Lembaga internasional PBB ini sudah terkooptasi oleh Amerika Serikat, sehingga Amerikalah yang paling berperan di lembaga internasional ini dalam menentukan langkah-langkah yang dilakukannya.

Saya, dan saya rasa semua bangsa di dunia ini, mengharapkan lembaga internasional PBB ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu menciptakan perdamaian dunia yang abadi tanpa harus takut kepada Amerika Serikat. Sebab, anggota PBB itu banyak. Hampir semua bangsa di dunia ini menjadi anggota PBB, bukan hanya Amerika Serikat.

Dedy Irsan
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sumatra Utara
Jalan Setia 13-F - Medan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus