Handjojo Nitimihardjo, 62 tahun Gagal ginjal sejak tahun 1991, Bekas Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi LKBN Antara (1987-1998), Handjojo Nitimihardjo, meninggal dunia Rabu pekan lalu di Jakarta. Selama 11 tahun memimpin Antara, Handjojo adalah pemimpin Antara terakhir yang berasal dari militer—ia tadinya berasal dari TNI AU yang dikaryakan ke Departemen Perindustrian. Tapi, "Dia memimpin Antara tidak dengan gaya militer," kata wartawan senior M. Chudori, yang pernah menjadi kolega Handjojo di Antara, kepada TEMPO. Peran penting Handjojo membenahi manajemen dan menyiapkan pemimpin di kantor berita itu.
Wisnu Djajengminardo, 74 tahun Wisnu Djajengminardo, bekas Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, wafat Kamis malam pekan silam di Rumah Sakit Cikini karena kanker hati. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Semasa hidupnya, Wisnu sempat dituding sebagai komunis dalam buku putih versi pemerintah Orde Baru tentang G30S-PKI. Untuk menjernihkan tuduhan itu, Wisnu menulis buku Kesaksian: Memoir Seorang Kelana Angkasa, pada 1997.
Marsoedi, 79 tahun Ingat Serangan Umum 1 Maret, ingat Marsoedi. Dialah yang meluruskan sejarah bahwa pemrakarsa serangan itu bukanlah Soeharto, tapi Sultan Hamengku Buwono IX. Marsoedi wafat di Jakarta, Selasa pekan lalu. Menjadi diplomat semasa Orde Lama, tugas Marsoedi terakhir adalah berdinas di Bakin hingga 1970. Karena ia dianggap simpatisan PKI dan pro-Sukarno, Marsoedi tidak memperoleh uang pensiun. Jenazah Brigjen Marsoedi dimakamkan di Yogyakarta tanpa upacara militer. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini