Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hussein Umar, 67 tahun
Peringatan Muhammad Amil Hussein agar ayahnya, Hussein Umar, segera menunaikan salat Asar ternyata menjadi percakapan terakhir dengan sang ayah. "Setelah itu, dokter melarang kami bicara dengannya," ujar Emil, nama panggilan putra kedua Hussein. Tanpa pesan atau wasiat, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia itu menutup mata pada Kamis pagi pekan lalu.
Setelah menjalani operasi jantung di Malaysia pada Desember lalu, kondisi kesehatan tokoh Islam ini sesungguhnya membaik. "Ayah bisa berdakwah kembali," ujar Emil. Kesehatan Hussein mendadak merosot ketika dia menerima tamu di rumah Rabu pekan lalu. "Ayah batuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya sehingga kami bawa ke Rumah Sakit Harapan Kita," kata Emil menambahkan. Dokter harus memberi bantuan oksigen dan memasang ventilator atau alat bantu pernapasan.
Kamis siang pekan lalu, jenazah Hussein langsung dimakamkan di Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.
Rektor BaruGanjar Kurnia, 51 tahun
Universitas Padjadjaran, Bandung, akhirnya memiliki rektor baru-setelah lowong hampir tiga bulan. Jumat dua pekan lalu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo melantik Ganjar Kurnia sebagai rektor menggantikan H.A. Himendra Wargahadibrata, yang masa jabatannya habis Desember tahun lalu.
Penetapan guru besar Fakultas Pertanian Unpad itu sebagai rektor sempat tertunda karena alasan administrasi. Surat keputusan presiden yang mengesahkan Ganjar sebagai pemenang pemilihan rektor 12 Agustus tahun lalu baru keluar pada akhir Maret lalu. Pelantikannya dilakukan di kantor Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ganjar menjadi Rektor Unpad ke-10. Ia lulus Fakultas Pertanian Unpad pada 1979. Pendidikan pascasarjana di bidang sosiologi dan ekonomi masyarakat serta pendidikan doktoral di bidang sosiologi pedesaan ditempuhnya di Universitas Paris X Nanterre dan lulus pada 1987. Ia pernah menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris pada 2004.
"Sebagai kepala negara, Presiden harus menjadi bapak dari anak bangsa ini. Jadi Presiden harus melindungi korban Lapindo." -Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi di kantornya, Rabu pekan lalu, saat menerima korban lumpur panas Lapindo. Ia berjanji mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera menangani masalah mereka.
"Semestinya obligor yang masuk daftar orang tercela pada zaman krisis lalu tidak bisa berganti baju dan malah mendapat kredit." -Ketua Umum Asosiasi Advokat Indonesia Denny Kailimang dalam sebuah diskusi soal debitor bermasalah di Jakarta, Selasa pekan lalu. Ia menilai Bank Indonesia melakukan tebang pilih saat menerapkan aturan kredit bagi debitor bermasalah.
TEMPO DULU
23 April1564Sastrawan terbesar Inggris, William Shakespeare, lahir. Sepanjang hidupnya dia telah menulis 37 naskah drama, 157 soneta, dan berbagai puisi, termasuk karyanya yang fenomenal, Hamlet dan Romeo and Juliet.
24 April 1927Dua peneliti Prancis, Albert Calmette dan Camille Guerin, berhasil menemukan vaksin untuk mengobati penyakit TBC. Vaksin itu dinamakan vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG.
25 April 1971Sekitar 200 ribu warga Amerika Serikat melakukan demonstrasi besar-besaran di Washington, Amerika Serikat, menentang kebijakan perang yang diambil oleh pemerintah AS di Vietnam.
26 April 1986Pusat tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina, yang saat itu menjadi bagian dari Uni Soviet, meledak dan menyebarkan berbagai zat radioaktif berbahaya.
27 April 1961Sierra Leone, sebuah negara di Afrika Barat, meraih kemerdekaannya dari Inggris. Awalnya, negara seluas 71 ribu kilometer persegi itu berbentuk Gubernur Jenderal. Lalu pada 1971 berubah menjadi republik.
28 April 1859Pangeran Antasari memimpin pasukannya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron, Banjar, Kalimantan Selatan.
29 April 1928Pemerintah Turki secara resmi menerapkan penggunaan abjad Latin menggantikan huruf Arab yang selama ini dipakai di negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo