Prof.Dr. Satrio, bekas menteri kesehatan yang baru saja melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PMI, meninggal dunia secara mendadak di Bandung, Senin siang pekan ini. Ketika itu, ia memberikan ceramah di Sesko ABRI. Sekitar dua puluh menit berbicara, suaranya mengendur, dan kemudian terkulai di kursi. Pertolongan segera diberikan oleh dua dokter Sesko sebelum Prof. Satrio dikirim ke RS Hasan Sadikin. Dalam usia menjelang 70 tahun, Almarhum memang menderita penyakit jantung. Tapi, menurut keluarganya, tak ada tanda-tanda sakitnya itu datang, sehingga Almarhum pergi ke Bandung seorang diri. Istrinya sendiri saat itu berada di Magelang. Jenazah Almarhum diberangkatkan ke Jakarta malam itu juga. Melayat di rumah duka Jalan Mangunsarkoro, Jakarta, Mendagri Soepardjo Rustam, Ketua DPA M. Panggabean, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Jenazahnya dimakamkan di Bibisluhur, Solo, dua hari kemudian. Dr. Satrio memperoleh berbagai penghargaan, di antaranya Bintang Mahaputra Kelas III dan Bintang Gerilya. Dalam keadaan sakit-sakitan ini ia menyelesaikan buku berjudul Dokter Gerilya di Balte, yang kini dalam proses cetak. Dari perkawinannya dengan RA Isbandiah Prawirosumo, Almarhum dikaruniai tiga anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini