Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK awal Desember lalu, sudah tiga kali pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Saat ini harga premium yang pernah mencapai Rp 6.000 per liter itu menjadi Rp 4.500, sama dengan harga baru solar.
Sebagian besar responden Tempo Interaktif dalam jajak pendapat 14-21 Januari lalu optimistis penurunan harga minyak akan mengurangi beban ekonomi masyarakat. Tapi banyak juga yang skeptis. Soalnya, sejauh ini, baru tarif bus, kereta, dan pesawat yang ikut turun. Harga barang-barang konsumen masih tetap tinggi.
Komentar
Beban masyarakat tidak berkurang karena harga-harga lain tidak akan diturunkan pengusaha dengan berbagai alasan.
(Pungki Soekarno, Jakarta)
Harga bahan bakar turun, tapi harga sembako dan tarif angkot gak mau turun.
(Nina, Batam)
Indikator Pekan Ini
Kilang nomor 24 berisi premium di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terbakar Ahad dua pekan lalu. Penyebabnya, menurut polisi, sistem pengaman kilang gagal mengantisipasi tekanan dari dalam tangki. Ini kesimpulan sementara. Soalnya, polisi masih menyelidiki apakah kematian Zainuddin--anggota satuan pengamanan Plumpang yang mayatnya ditemukan tak jauh dari tangki yang terbakar--berkaitan dengan peristiwa ini. ”Akan diselidiki lebih lanjut,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Indonesia Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira.
Menurut Anda, apakah Pertamina teledor sehingga terjadi kebakaran di Plumpang? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda www.tempointeractive.com Menurut Anda, apakah penurunan harga bensin dan solar bisa mengurangi kesulitan hidup masyarakat? Ya 49,55% 382 Tidak 47,21% 364 Tidak Tahu 3,24% 25 Total 100% 771
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo