DI Indonesia, sekarang ada empat orang doktor bidang matematika lulusan dalam negeri. Doktor yang keempat itu dihasilkan ITB, awal bulan ini, dengan predikat memuaskan. Kusno Kromodihardjo, 53, doktor baru itu, dikenal pula sebagai pecatur nasional dengan gelar Master Nasional (MN). "Catur melatih cara berpikir sistematis, seperti halnya bidang matematika," kata Kusno ketika ditanyakan hubungan antara catur dan matematika. Disertasinya berjudul A Algebraic Set Up of Quasi Euqlidleau Finite Geomtrics. setebal 104 halaman, ditulis dalam bahasa Inggris. Ada penemuannya yang agak mengejutkan: tidaklah mustahil bahwa suatu garis mungkin quasi tegak lurus pada dirinya sendiri. Sebagai akibatnya, dua garis yang sejajar mungkin saja saling quasi tegak lurus. Banyak anak, banyak rezeki dan bukan beban. Itulah salah satu kesimpulan penelitian Sun Umi Lestari, 41, di Desa Ujungbatu dar. Tahunan. Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang dijadikan disertasi untuk meraih gelar doktor di UGM, Sabtu lalu. "Pada keluarga strata ekonomi bawah itu, anak dianggap sebagai sarana produksi. Faktor inilah yang menyebabkan di kedua desa itu, keluarga berencana belum berhasil dengan baik," kata Umi Lestari, ibu tiga anak, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang. Ia lulus dengan predikat "memuaskan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini