Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Meraih Gelar Doktor

Bekas Dekan Fak. Ushuluddin, IAIN Jakarta, 50, memperoleh gelar doktor. disertasinya politik Islam pemerintah Hindia Belanda. (alb)

30 Juni 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK kelima kalinya IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, meluluskan doktor. Kamis pekan lalu Husnul Aqib Suminto mendapatkan predikat "baik untuk disertasinya Politik Islamu Pemseritah Hindia Belanda. Orang kelahiran Sedayu, Surabaya, 50 tahun yang lalu, ini merupakan orang Indonesia pertama yang membahas Kantoor voorlladsche Zakel (kantor untuk urusan dalam negeri Hindia Belanda). Dr. Karel Steenbrink. guru besar di Universitas Leiden, Belanda. yang didatangkan sebagai salah seorang penguji, memuji pemilihan topik disertasi ini. "Yang dilakukan Suminto merupakan pertama kalinya," katanya. "Orang Belanda sendiri mungkin malu mengungkapkan soal ini." Suminto, tamatan Pesantren Tunggul, Lamongan, lulus dari IAIN Jakarta. 1968, dan pernah menjadi dekan Fakultas Ushuluddin di institutnya, menyiapkan disertasinya selama empat tahun. Bukan hanya buku-buku yang dirisetnya di Negeri Belanda, tapi juga surat-surat dinas dan pribadi yang menyangkut Kantoor voorlladsche Zakel itu. Maka, disertasinya cukup asyik dibaca. Bukan hanya data dan fakta ada juga diceritakan kasus-kasus. Misalnya bagaimana Snouck Hurgronye, ahli Islam Belanda yang "menaklukkan Aceh" itu, berhasil mukim di Mekah. Ternyata, karena ia mengganti namanya menjadi Abdul Gaffar. Juga dikisahkan bagaimana lembaga itu perlu ikut campur dalam hal pendirian masjid baru di Amuntai. Ayah enam anak dan anggota Pimpinan Majelis Ulama Indonesia ini pun dikenal sebagai pendakwah dan pengkhotbah. Dalam sidang, ia santai dan memberikan jawaban diselingi humor. Disertasinya setebal 357 halaman dalam waktu dekat akan diterbitkan LP3ES.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus