Membaca tulisan "Menyibak Kabut Mata Nafisiah" (TEMPO, 10 Oktober 1992, Kesehatan), saya sangat tergugah, karena apa yang dialami Nafisiah ada persamaannya dengan anak laki-laki kami yang berumur 4 tahun. Pada umur 4 bulan, kelainan pada anak itu kami periksakan pada 3 orang dokter mata di daerah kami, dan mendapat jawaban yang berlainan. Ada yang mengatakan tidak apa-apa. Ada yang bilang tunggu umur 5 tahun. Ada pula yang mengatakan tidak bisa ditolong (makin lama makin habis penglihatannya). Singkat kata, sampai detik ini kami belum mendapatkan jawaban yang pasti, apakah anak kami bisa ditolong. Karena itu, berbagai cara telah kami tempuh dalam upaya penyembuhan anak tersebut sesuai dengan kemampuan kami. Informasi pun telah kami sebarluaskan, baik itu melalui majalah, koran, maupun media lainnya guna mendapatkan pertolongan. Dan kali ini kami dapat dari TEMPO, yang mengharuskan kami memberanikan diri menyurati Bapak, dengan penuh harap kami mohon bantuan Bapak guna dapat menolong anak kami. Kami menyadari tempat berobat dan ekonomi kami tidak bisa menjangkau ini semua, tapi rasa percaya diri dan rasa tidak berputus asa kami itulah yang menjadi modal utama kami untuk menolong anak tersebut dan kami telah siap, sekalipun mata kami diambil guna kesembuhannya. Bantuan dari Bapak sangat kami dambakan, informasi selanjutnya kami tunggu dengan penuh harap, untuk itu kami mengucapkan terima kasih. ERMUDRY Jalan Narasinga 53 Rengat 29312 Riau
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini