Bila Anda berpergian, hati-hatilah menitipkan barang kepada orang yang belum dikenal. Bisa-bisa barang itu dibawa kabur. Hal demikian terjadi pada pembantu kami. Pada Minggu, 27 November 1990 lalu, Sulastri -- demikian nama pembantu kami -- ingin pulang mudik dengan kereta api dari Gambir. Sesampainya di stasiun tersebut, ada dua gadis mendekatinya dan bertanya, "Mau ke mana, Mbak?" Pembantu kami tersebut pun menjawab, ingin pulang ke Solo. Rupanya kedua gadis tadi lihai sekali. Ia memperkenalkan dirinya dan menyatakan tujuan mereka sama. "Kalau begitu, kita sama-sama saja, Mbak." Suasana pun menjadi akrab. Ketika Sulastri hendak membeli karcis, kedua gadis tersebut menitipkan uang kepada Sulastri -- untuk dibelikan karcis bagi mereka. "Mbak saja yang antre, biarkan kami menjaga barang," kata salah seorang dari dua gadis tersebut. Tanpa curiga sedikit pun, Sulastri pergi mengantre, setelah menitipkan barangnya kepada kedua gadis tersebut. Tapi, setelah karcis terbeli, Sulastri kaget bukan main. Ternyata kedua gadis itu telah lenyap bersama barang titipannya. Pembantu kami itu merasa lemas, sebab semua hartanya, termasuk uang Rp 100.000 (gaji tiga bulan) dan surat nikah, telah lenyap. Semoga peristiwa ini dapat menjadi pelajaran. BAMBANG JOKO SUSILO Jalan H. Musanib No. 90 Karet Semanggi - Jakarta Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini