KARYAWAN PT Grafiti Pers -- yang menerbitkan Majalah TEMPO -- sudah empat kali merayakan Natal bersama sejak 1986. Namun, orang TEMPO yang memeluk agama Katolik dan Protestan baru pertama kali merayakan Natal bersama keluarganya di kantor. Perayaan, berupa kebaktian dan silaturahmi, diselengarakan Minggu, 17 Desember lalu. Acara keagamaan berupa kebaktian dipimpin ole Pendeta L.Z. Raprap. Suasana memang kelihatan semarak, karena yang diundang dalam kebaktian itu termasuk pula suami-istri dan anak-anak karyawan yang beragama Kristen. TEMPO juga mengundang karyawan dari kelompok PT Grafiti Pers yang ada di Jakarta. Misalnya Jawa Pos, Matra, Medika, Swa dan PT Pustaka Utama Grafiti, penerbit buku, serta percetakan PT Temprin. Memang, inti acara adalah upacara keagamaan. Penyalaan lilin Natal dilakukan oleh Dirut PT Grafiti Pers/Pemimpin Umum TEMPO Eric F.H. Samola dan Direktur Keuangan dan Umum Harjoko Trisnadi. Sementara itu, panitia yang diketuai L. Prambodo juga menyiapkan koor yang terdiri dari wartawan-wartawati TEMPO, untuk membuat acara kebaktian lebih khidmat. Perayaan Natal di kantor semacam itu, bagi karyawan PT Grafiti Pers bukan semata acara keagamaan. Pertemuan semacam itu juga merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi antarkaryawan dan antaranggota keluarga masing-masing. Kebetulan, dalam perayaan Natal kali ini -- untuk pertama kali -- diundang pula anggota keluarga karyawan yang beragama Kristen. Suasana ini tampak sesusai dengan ibadat. Kami mengadakan silaturahmi dengan karyawan lain yang beragama Islam, Hindu, atau Budha. Dalam acara ramah-tamah itu, hadir pula Fikri Jufri, Wakil Pemimpin Redaksi/Direktur Pemasaran. Ramah-tamah tersebut -- kecuali diisi dengan makan siang bersama -- juga dimanfaatkan Eric Samola untuk memberikan "renungan Natal". Seperti dalam suatu pertemuan rutin karyawan, Samola meminta agar para karyawan selalu memupuk kebersamaan dan saling mengakrabkan. Acara perayaan hari-hari besar keagamaan semacam ini telah menjadi tradisi kami selama ini. Pada hari raya Idulfitri, kami juga menyelenggarakan halal bihalal sesama karyawan di kantor. Ramah-tamah yang diselenggarakan untuk semua karyawan dimaksudkan untuk memupuk kebersamaan, dan tentu saja saling memaafkan pada hari raya itu. Suasana keagamaan semacam itu sebenarnya tampak dalam kehidupan sehari-hari. Bagi karyawan yang beragama Islam, kecuali tersedia musala di lantai 7, kami juga menyediakan tempat untuk salat Jumat bersama di lantai dasar Gedung TEMPO. Acara itu bukan terbatas untuk karyawan TEMPO dan Bank Tabungan Negara (BTN), yang berkantor satu atap dengan TEMPO. Karyawan tetangga kantor kami juga bisa bergabung untuk menyelenggarakan salat Jumat. Dalam suasana ibadat ini pula, kami di TEMPO mengucapkan Selamat Natal bagi para pembaca yang merayakannya dan Selamat Tahun Baru 1990 bagi semua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini