Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Negara Federasi, Kenapa Tidak?

5 Desember 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TUNTUTAN rakyat Aceh untuk mengadakan referendum segera memang serba sulit. Di satu sisi, hal itu merupakan hak mereka karena kekejaman telah mereka derita selama setidaknya sepuluh tahun terakhir ini, bahkan lebih. Di sisi lain, hal itu juga merupakan sesuatu yang memprihatinkan bangsa Indonesia karena tuntutan referendum tersebut pastilah untuk merdeka. Sebenarnya, yang sangat mengherankan adalah penolakan orang terhadap negara federal, seperti yang disuarakan oleh Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Wiranto, Menteri Otonomi Daerah Ryaas Rasyid, dan juga beberapa kalangan di DPR.

Bentuk negara kesatuan seharusnya tidak kita lihat sebagai sesuatu yang terlalu sakral yang harus dipertahankan untuk selama-lamanya. Janganlah kita terlalu terpengaruh oleh hasutan-hasutan bahwa konsep negara federal itu adalah buatan kekuatan asing yang ingin menguasai negara kita. Sebaliknya, kita harus mulai melihat bahwa mungkin federasilah satu-satunya bentuk yang menjamin keutuhan Republik Indonesia ini. Ingat semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika.

Kebinekaan kita justru adalah hal yang bisa menjamin ketunggalan negara kita. Ada kemungkinan, Aceh dan kawasan-kawasan lain di Indonesia yang menuntut merdeka akan mau tetap menjadi bagian dari negara ini sebagai suatu negara federal. Tentu hal ini membutuhkan pembahasan yang panjang. Bahkan, masih bisa dipertanyakan apakah memang pembentukan negara federal itu memerlukan pembatalan UUD 1945, seperti dikatakan Ryaas Rasyid, ataukah cukup dengan pengamendemenan pasal yang menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah negara kesatuan.

Hendaknya para menteri kita sekarang jangan lagi menakut-nakuti masyarakat dengan pemikiran konservatif yang sempit dan dangkal. Justru mereka perlu memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat tentang untung-ruginya berbagai bentuk negara.

AMIR SIDHARTA
[email protected]
Jakarta Selatan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus