Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Oh, nasibmu pemulung

12 September 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 16 Agustus 1992 lalu, lewat acara "Seputar Indonesia" RCTI ditayangkan berita tentang swastanisasi sampah di DKI Jakarta. Dalam berita itu terlihat jelas gambar sebuah pabrik pengepresan sampah, yang diresmikan pada akhir Agustus lalu. Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan penghancur sampah. Yang ada dalam bayangan saya: bagaimana nasib para pemulung di DKI Jakarta dan Bekasi kalau sampah yang selama ini menjadi darah dagingnya sudah hancur. Dengan kata lain, sampah tersebut tidak bisa mereka pungut lagi. Jumlah mereka itu ada sekitar 100 ribu orang. Dari jumlah itu terlihat dengan jelas upaya pemulung membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Pemulung, yang pada 1987 mendapat julukan "Laskar Mandiri" dari Presiden Suharto, itu "bagai jatuh tertimpa tangga pula". Masalah sampah impor yang mengencet mereka dalam beberapa tahun terakhir ini, masih belum teratasi, kini datang pula pabrik pengepresan sampah yang segera mencekiknya. Apa penyebab semua ini ? BAMBANG Banyu Urip Barat 106 Temanggung, Jawa Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus