Pejabat Gagal Mundur Saja

Djoko Sasono memilih mundur dari jabatan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan karena merasa gagal mengantisipasi kemacetan pada libur Maulid dan Natal, yang bersamaan dengan liburan sekolah, pada 23 Desember 2015. Saat itu, 2,6 juta kendaraan tumplek-blek di semua ruas jalan tol dan jalur alternatif. Angka ini lebih tinggi 14 persen dibanding saat mudik Lebaran.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito juga melepaskan jabatannya pada 1 Desember 2015 lantaran tak sanggup memenuhi target pajak. "Ini salah satu bentuk tanggung jawab saya," ucap Sigit saat menyatakan pengunduran diri. Target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 dipatok Rp 1.294,25 triliun. Namun, hingga awal November, realisasi penerimaan pajak baru tercapai 59,8 persen atau Rp 774,48 triliun. Artinya, masih kurang Rp 519,77 triliun.

Sikap melepaskan jabatan bahkan sudah dicontohkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta. Ketika berseberangan pemikiran dalam visi pembangunan dengan Presiden Sukarno, Hatta memilih mengundurkan diri pada 1 Desember 1956. Sukarno lantas memberhentikannya secara hormat pada 5 Februari 1957.

Publik menilai sikap ini mencerminkan sportivitas para pejabat dalam mengemban tugas. Hampir semua peserta jajak pendapat di Tempo.co setuju dengan aparat negara yang memilih mundur ketika tak becus menjalankan amanah.

Indikator Pekan Ini

Setujukah Anda dengan pungutan Dana Ketahanan Energi untuk membangun energi terbarukan?www.tempo.co.