Pemimpin Redaksi Mingguan Warta Ekonomi, Dja'far Husin Assegaf ditunjuk sebagai Dubes RI di Vietnam menggantikan Juwana. Sejak pekan lalu, ia mengikuti pembekalan dan orientasi. Assegaf akan memperpanjang daftar orang pers yang diangkat menjadi dubes setelah Adam malik, B.M. Diah, August Marpaung, dan Sabam Siagian. Bagi orang pers, nama Assegaf tak asing lagi. Selain mengomandoi Warta Ekonomi, ia menjabat Ketua Dewan Kehormatan PWI dan Direktur Lembaga Pers Dr. Soetomo. Di luar pers, ia dikenal sebagai dosen mata kuliah Hubungan Internasional di Universitas Indonesia dan Trisakti. Assegaf juga pernah mengajar kursus pimpinan di Departemen Luar Negeri. Salah satu muridnya, Hadi Wayarabi, malah sudah lebih dulu jadi dubes. Sebagai diplomat, Assegaf bukan tak punya pengalaman. Di awal Orde Baru ia pernah ditugasi mempromosikan citra politik luar negeri RI ke Eropa. Tahun 1975, ia menjadi anggota delegasi yang menjajaki sikap Uni Soviet terhadap Timor Timur. Selain Assegaf, yang ikut digodok dalam ''sekolah dubes'' selama dua minggu adalah bekas Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Siboen Dipoatmodjo (akan menggantikan Oetomo, juga mantan KSAU, sebagai dubes RI di Spanyol). Lalu bekas Sekjen Dewan Pertahanan Keamanan Nasional, Machmud Subarkah akan diangkat menjadi dubes untuk Swiss menggantikan B.S. Arifin. Kemudian mantan Pangdam Trikora, Mayjen Abinowo, akan menggantikan posisi Mayjen M.P. Panjaitan sebagai dubes di Papua Nugini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini