Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEKITAR tiga persen dari populasi dunia diperkirakan menderita anosmia, yakni gangguan fungsi penghidu-gangguan pada saraf olfaktori. Penderitanya tidak mampu mendeteksi bau. Gangguan ini dapat bersifat sementara ataupun permanen. Penurunan indra pencium juga dapat terjadi secara alamiah seiring dengan bertambahnya usia.
Hari Peduli Anosmia diperingati setiap 27 Februari. Beberapa teknologi canggih kini diciptakan untuk membantu orang yang mengalami gangguan indra pencium buat mendeteksi bau-bauan.
Detektor Kesegaran Ikan - Rp 1,77 juta
Hidung saja tak cukup untuk mengendus kesegaran daging sapi, daging kambing, atau hidangan laut mentah. Karena itu, perlu FoodSniffer dari perusahaan asal California, Amerika Serikat, ini untuk mendeteksi pembusukan di tingkat molekuler. Alat ini mengukur suhu, kelembapan, kadar amoniak, dan senyawa organik mudah menguap lainnya yang kebanyakan tak berbau.
Pemberi Tahu Bau Tak Sedap - Rp 3,67 juta
Kunkun Body diciptakan perusahaan Jepang, Konica Minolta, untuk memberi tahu si pengguna apakah badannya mengeluarkan bau tak sedap. Alat seukuran telepon seluler ini akan berfokus pada empat area tubuh, yakni kepala, ketiak, kaki, dan area di belakang telinga. Cukup dekatkan alat dalam jarak satu sentimeter ke area yang hendak diukur baunya, tekan tombol pindai, dan data terkirim ke aplikasi di ponsel pintar.
Pendeteksi 500 Aroma - Rp 136 juta
Alat pencium digital NeOse Pro buatan Aryballe Technologies dari Prancis ini mengklaim dapat mendeteksi 500 bau. Molekul dari subyek yang dideteksi diisap ke sebuah lampu prisma di dalam alat ini. Kamera khusus akan merekam sinyal-sinyal optis dari molekul dan mengirimkannya ke pangkalan data di komputer atau ponsel Android dan iPhone untuk dianalisis dan diidentifikasi. Sementara ini, NeOse cuma untuk industri agrikultur, kosmetik, dan makanan.
Pendeteksi Karbon Monoksida - Rp 1,62 juta
Alat pendeteksi asap kebakaran Nest Protect dari Nest ini juga sekaligus detektor gas karbon monoksida. Alat yang dipasang di plafon rumah ini menggunakan Split-Spectrum Sensor untuk mendeteksi asap dan sensor karbon monoksida yang lebih akurat. Selain membunyikan alarm, Nest Protect dapat mengeluarkan peringatan berupa suara manusia atau mengirimkan pesan darurat ke iPhone atau ponsel Android pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo