Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SAYA memang ditemui wartawan Adil, sambil lalu, kira-kira satu menit di depan toilet kantor saya. Tapi dia sama sekali tidak bertanya soal Amanat, sehingga saya kaget ketika ditulis oleh Adil bahwa saya membenarkan Amanat dijual (TEMPO, 15 Maret 1999).
Saya tidak marah. Sebab, teman-teman di bawah naungan Jawa Pos juga menerbitkan beberapa tabloid. Kalau saya marah atas pelintiran itu, saya khawatir ada orang yang menohok saya dengan kalimat begini: "Ah, wartawan sampean kan juga pernah berbuat seperti itu!"
Dahlan Iskan
Graha Pena Jawa Pos
Jalan A. Yani 88
Surabaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo