Perbaiki petugas komputer bni

Sudah belasan tahun saya sekeluarga menjadi nasabah pada sebuah cabang Bank BNI. Itu sejak para petugasnya masih bekerja secara manual sampai sekarang, yang sudah computerized. Saya menilai pelayanan di cabang bank yang selalu penuh dengan nasabah ini sangat baik. Urusan-urusan siap hanya dalam beberapa menit. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini, saya sering apes dibuatnya. Urusan tidak bisa selesai saat itu juga sehingga saya harus kembali di waktu lain. Ini terjadi bila komputer mati atau terlambat dihidupkan dari bank pusat. Kejadian seperti ini, rupanya, bukan saya saja yang mengalaminya. Suami dan anak-anak pun acap mengalami komputer terlambat hidup. Nah, saya pikir pasti bukan komputernya yang rusak. Mana mungkin Bank BNI, yang punya kantor pusat tercanggih di Asia Tenggara itu, memiliki jaringan komputer yang tidak bermutu? Karena itulah, saya mengimbau para petugas komputer di Pusat agar menyadari akibat-akibat terlambatnya komputer dihidupkan. Apa akibatnya? Yang pasti adalah nasabah dirugikan. Mereka marah, paling tidak, jengkel tak terucapkan karena mereka terpaksa bolak-balik ke bank untuk sebuah urusan yang seharusnya bisa selesai dalam beberapa menit. Memang kasihan, tapi lebih kasihan para petugasnya. Selain mereka menerima kemarahan dari nasabahnya, juga harus kerja lembur menyelesaikan transaksi-transaksi yang tertunda akibat komputer terlambat hidup. Tentu saja, tak ketinggalan kerugian waktu dan uang. Berapa besar kerugian waktu dan uang akibat komputer terlambat dihidupkan? Apalagi bila itu dikalikan dengan sekian puluh atau ratusan cabang Bank BNI di seluruh Indonesia. Untuk itu, tolong diperbaiki komputernya, eh, para petugas komputernya. Sayang, kan, citra yang sangat baik selama ini tercemar. SRIKANDI WALUYO Jalan Cemara Kav. 138/139 Blok B Cinere Estate -- Sawangan Bogor -- Jawa Barat