SURAT dari Redaksi ini berita tak penting secara nasional. Tapi penting buat kami dan masyarakat, terutama sumber berita kami, di daerah liputan timur, yang meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Selasa pekan lalu, Biro TEMPO di Surabaya, yang membawahkan lima provinsi, pindah kantor: dari Jalan W.R. Supratman 32 ke Jalan Sumatera 31. Kami boyong setelah tujuh tahun mengontrak di Jalan W.R. Supratman 32, karena melihat peran Biro TEMPO di Surabaya dalam peliputan berita kelak akan semakin penting. Bukankah tahuntahun mendatang merupakan tahun pembangunan Indonesia bagian timur? Untuk mengantisipasi perkembangan di tahuntahun mendatang itu tentu saja kami perlu menyiapkan diri. Di kantor lama, misalnya, kami hanya memiliki satu saluran telepon, sedangkan di kantor baru kami memperoleh tambahan satu saluran. Satu kendala sementara teratasi sudah. Penambahan saluran telepon itu akan membuat Anda bisa mengontak wartawan kami dengan mudah. Selain itu, setelah 15 tahun membuka biro di Surabaya, untuk pertama kalinya kami memiliki kantor sendiri. Pada 1978, awal berdirinya Biro TEMPO di Surabaya, kami berkantor di sebuah gang di kawasan Jalan Darmawangsa. Lima tahun kemudian kami boyong ke Jalan Kembang Jepun. Pada 1985, pindah lagi ke Jalan W.R. Supratman 32. Mulai sekarang tentu saja kami tak lagi harus memikirkan kontrakan baru setiap kali masa sewa berakhir. Seperti lazimnya masyarakat Jawa Timur boyongan, Selasa malam pekan lalu kami juga mengundang "tetangga" (siapa lagi kalau bukan sumber berita dan pembaca setia TEMPO), melakukan pemotongan tumpeng, pembacaan doa, dan ramah tamah. Hadir pada acara hajatan malam itu antara lain Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Kolonel Imam Utomo, Wakil Ketua DPRD I Sulaiman Fadeli, Kadispen Polda Jawa Timur, wakil dari Pemda, wakil dari Korem dan Kodim Surabaya, Prof. Sahetapy dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga, dan tokoh masyarakat lain (kalangan bisnis maupun pemerintah) yang tak mungkin kami sebut satu per satu. Sementara itu, pimpinan TEMPO diwakili oleh Wakil Pemimpin Redaksi Fikri Jufri dan Wakil Redaktur Eksekutif Herry Komar. Kesempatan bertatap muka dengan sekitar 100 tamu sudah barang tentu tak kami lewatkan begitu saja. Tiga orang di antara mereka -- Kolonel Imam Utomo, Sulaiman Fadeli, dan Prof. Sahetapy -- kami daulat untuk menyampaikan kesan dan kritik terhadap cara kerja wartawan kami maupun isi pemberitaan TEMPO. "Kalau wartawan TEMPO yang datang berwawancara, saya harus menyiapkan diri etulbetul untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan," kata Sulaiman, yang juga dikenal sebagai pimpinan Partai Persatuan Pembangunan di Jawa Timur. "Beda dengan menerima wartawan media lain." Ia menambahkan halhal semacam ini tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan di masa datang. Kami memang selalu berusaha mengetahui kekurangankekurangan kami. Maka, kegiatan pertama di kantor yang baru ini kami awali dengan rapat kerja kepalakepala biro TEMPO, termasuk kepala biro TEMPO di Bangkok. Menurut laporan Koordinator Reportase, Amran Nasution, liputan luar negeri meningkat drastis. Ini menunjukkan biro TEMPO di luar negeri makin penting dalam memberikan informasi terpercaya bagi Anda, para pembaca setia kami. Peresmian kantor Biro Surabaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini