Pertikaian di HKBP

Sungguh, saya ikut prihatin membaca pertikaian di HKBP (TEMPO, 11 Desember, Agama). Bagaimana tidak? Umat Kristen, yang selama ini dikenal dengan semangat "cinta kasih" dan "pengorbanan", malah gontok-gontokan berebut kursi pimpinan. Meskipun Sinode Godang diadakan seratus kali lagi, kalau tidak dilandasi oleh semangat cinta kasih dan pengorbanan dari semua pihak yang bertikai, niscaya akan sia-sia belaka. Seseorang yang betul-betul menghayati ajaran Yesus Kristus dan mau mengamalkannya tak akan larut dalam pertikaian antara sesama umat seiman. Bagaimana bisa bertoleransi dengan agama lain kalau dengan sesama saja tidak bisa rukun? Bukankah kita selalu berdoa mohon ampun dari Tuhan dengan syarat kita pun harus memaafkan orang lain yang "bersalah" kepada kita? Mari kita kembali merenung, terutama terhadap ajaran-ajaran Yesus Kristus di dalam Alkitab Perjanjian Baru. Bila semua pihak yang ikut "bertikai" bisa mengendalikan diri, saling mengasihi dan saling berkorban, tentu Sinode yang akan datang akan diberi jalan dan terang Roh Kudus. Di hari Natal yang Kudus ini, marilah kita semua sadar, dan berdoa agar pihak-pihak yang sedang bertikai kembali bersatu untuk selalu memuji Allah.J. FADJAR LELONO Bekasi, Jawa Barat