Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pil Pahit Kenaikan Harga BBM
KONTROVERSI kenaikan harga bahan bakar minyak wajar. Ini seperti menelan pil pahit. Mempertahankan subsidi BBM setiap tahun tidak baik bagi keberlangsungan ekonomi Indonesia. Penyaluran bantuan langsung tunai sebagai bantalan kenaikan harga BBM menjadi benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan harga BBM sekaligus menjadi disinsentif. Berkurangnya subsidi BBM mendorong masyarakat beralih ke energi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik. Kita perlu memperhatikan cara-cara hemat energi sekaligus bersih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mungkin kita perlu mempercepat produksi sepeda motor listrik. Kita perlu meniru Tiongkok yang rumah tangganya memproduksi telepon seluler dengan spesifikasi baku lalu diekspor. Dalam produksi sepeda motor listrik kita perlu melibatkan industri rumahan serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang bersinergi dengan pabrikan. Selain itu, catu daya untuk sepeda motor listrik dibuat sederhana sehingga pencatuan sepeda motor listrik dapat dilakukan di mana pun.
Pencatuan daya pada baterai tidak perlu dilakukan berjam-jam dengan mengembangkan teknologi kapasitor super. Di masa depan, pencatuan sepeda motor listrik mungkin dapat dilakukan secepat orang menggesek kartu debit di mesin anjungan tunai mandiri.
Victor Christianto
[email protected]
Ekspresi Gen Z
MENURUT para ahli, generasi Z adalah generasi yang minim akan batasan (boundaryless generation). Artinya, Gen Z beragam, global, serta memberi pengaruh kepada orang lain terkait dengan sikap dan budaya masyarakat. Generasi ini juga terpapar teknologi yang menyebabkan mereka sulit mengidentifikasi jati diri karena sering kali berubah berdasarkan berbagai hal yang mempengaruhi cara berpikir dan bersikap mereka.
Generasi Z terkadang suka menabrak norma-norma sosial tertentu serta bersembunyi di balik istilah open minded dan terlalu nyaman dengan ungkapan kebebasan berekspresi. Di satu sisi mereka tidak mau menerima kritik dari orang lain. Alih-alih menjadikan kritik sebagai masukan, mereka malah merasa tidak terima atas opini orang lain yang bertentangan dengan pemikiran mereka.
Pada kasus ini, perlu dipahami bahwa terjadinya pertentangan nilai-nilai yang baru bukan berarti penolakan terhadap perubahan sosial. Justru perubahan sosial ini perlu terjadi dalam suatu masyarakat. Namun harus ditekankan bahwa ketika seseorang tinggal di suatu daerah atau menggunakan atribut tertentu yang menyimbolkan suatu kelompok, secara langsung mereka telah mengidentifikasi diri dengan kelompok sosial tersebut. Karena itu, mereka harus menghormati nilai-nilai yang telah dibangun melalui sejarah panjang.
Perubahan bukan hal tabu, terutama jika menyangkut konstruksi sosial kuno yang cenderung diskriminatif. Karena itu, dalam mengekspresikan diri dengan membawa nilai-nilai yang masih baru, seseorang harus mengedepankan etika dan moral, terlepas dari benar atau salahnya nilai-nilai tersebut. Sebaliknya, memaksakan, menutup telinga, dan tetap idealis pada nilai-nilai baru tanpa mencoba mengadaptasinya dengan masyarakat yang ada bukanlah jalan keluar dalam membuat perubahan.
Media sosial telah menjadi ruang terbuka bagi masyarakat. Jika berekspresi tanpa mengedepankan adab, kebebasan akan menjadi bumerang. Tugas utama generasi ini adalah mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai baru tanpa menabrak norma. Jika menabrak norma pun, mereka tak perlu menghakimi. Gen Z merupakan generasi yang harus mampu mendobrak nilai-nilai salah, tapi tetap terbuka terhadap kritik dan masukan.
Puri Puspita Loka
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo