Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Berita Tempo Plus

Pulau singkep yang malang

30 Januari 1993 | 00.00 WIB

Pulau singkep yang malang
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah membaca salah satu surat kabar Ibu Kota, dan mendengar warta berita pukul 19.00 WIB, 18 Desember 1992, timbul hasrat saya sebagai putra daerah untuk menulis surat kepada yang menangani penyerahan Rp 1,5 milyar dari PT Timah untuk Pulau Dabo Singkep. Selama ini, saya merasakan adanya penguluran waktu, baik oleh PT Timah sendiri maupun dari pihakpihak yang selama ini terkait dalam penyelesaian status apa dan bagaimana kelangsungan Pulau Dabo Singkep di masa datang. Memang ada sedikit rasa lega di sini, yakni dengan adanya keputusan Dirut PT Timah, yang mengatakan bahwa akan berakhirnya masa jaya PT Timah di Pulau Dabo Singkep. Itu akan menyadarkan masyarakat yang selama ini merasa bergantung pada PT Timah, bahwa itu memang benar benar terjadi. Jadi, mereka tidak lagi merasa gundah, resah, atau mungkin 1001 macam perasaan yang lain. Pulau Singkep memang telah banyak berjasa walau harus mengalami pengorbanan yang tidak sedikit. Pada berbagai tempat di Pulau Singkep terlihat banyak lubang besar bekas penggalian timah yang tak jelas gunanya. Mungkin hanya untuk kenangan pahit yang tak akan dilupakan, baik oleh generasi tua maupun muda, bahwa di pulau itu dulunya orang tua saya mencari nafkah untuk menyekolahkan saya dan saudarasaudara saya. Dulu, kami mungkin pernah bercitacita, kalau telah selesai menuntut ilmu, kami akan memberikannya ke pulau kami itu. Ternyata cita-cita kami pupus oleh keadaan. Sekarang, dengan adanya bantuan PT Timah untuk Pulau Singkep: apakah harapan kami ini akan pupus juga akibat birokrasi dan korupsi? Entahlah, tapi yang pasti jangan hancurkan harapan kami, harapan yang selama ini kami tunggu. Sekali lagi tolong jangan hancurkan harapan kami, berikan pulau kami sebesar apa yang diberikan PT Timah. Jangan disunat lagi. Sebab, dibandingkan dengan derita pulau kami, nilai itu masih kecil. Namun, kami tidaklah tamak untuk meminta yang lebih besar. Kepada Dirut PT Timah dan yang berwenang dalam persoalan ini, kami hanya bisa mengucapkan terima kasih, semoga Allah selalu memberikan limpahan akal dan kejujuran kepada kita semua. Amin. TENGKU DEDDY ISRAR Bandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus