Sanggahan dari Ning Kertopati

Membaca Majalah TEMPO Edisi 26 Agustus-1 September 2002, rubrik Ekonomi dan Bisnis, dengan judul ”Alarm Nyaring dari Sentral Senayan”, saya terkejut ketika nama saya disebut-sebut dalam kasus Bank CIC. Tertulis bahwa saya ini seolah meminta (atau bahkan memohon) kepada TEMPO agar penulisan mengenai Bank CIC dapat berimbang serta tidak semata-mata menurut rumor atau gosip belaka. Saya juga dilukiskan sebagai anggota DPR yang lebih senang mengurusi pengusaha ketimbang konstituen saya di Blora, Jawa Tengah. Saya pun dianggap tidak peduli terhadap nasabah yang notabene rakyat yang dirugikan dalam kasus tersebut. Saya merasa berkeberatan dengan masalah yang saya paparkan di atas. Tulisan yang diturunkan itu tidak melalui proses chek and recheck serta tidak akurat. Saya tidak duduk di komisi pertahanan dan luar negeri, tapi menjadi anggota Komisi IX DPR, yang membidangi masalah ekonomi. Tulisan TEMPO sangat merugikan nama baik saya karena saya merasa tidak pernah meminta atau menelepon Majalah TEMPO untuk urusan Bank CIC tersebut. Apalagi di situ saya disebutkan sebagai orang yang meng-aku ”orang dekat Megawati.” DRA. SUSANINGTYAS N.H. KERTOPATI Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan —Anda menelepon Redaksi TEMPO pada Kamis malam, 22 Agustus 2002, untuk berbicara dengan Pemimpin Redaksi Bambang Harymurti. Karena Bambang Harymurti tidak ada, Anda lalu berbicara soal berita CIC itu dengan Isma Sawitri dan Diah Purnomowati. Soal kedudukan di DPR, semula Anda duduk di Komisi I, tapi baru saja pindah ke Komisi IX.