Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yakinkah Anda kejaksaan akan mengusut pensiunan jenderal yang terlibat kasus Asabri hingga tuntas? | ||
Ya | ||
10,55% | 27 | |
Tidak | ||
87,50% | 224 | |
Tidak tahu | ||
1,95% | 5 | |
Total | 100% | 256 |
UMUR kasus dugaan suap dalam perkara korupsi di Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) hanya seumur jagung. Jaksa Agung Hendarman Supandji akhir pekan lalu menyatakan, penyelidikan terhadap praktek suap yang menyebut-nyebut keterlibatan mantan Kepala Staf Angkatan Darat, R. Hartono, dan T.B Silalahi belum membuahkan hasil. ”Perbuatan suap belum ditemukan,” kata Hendarman.
Keputusan Kejaksaan Agung itu sudah bisa ditebak. Hasil sigi Tempo Interaktif periode 26 September hingga 1 Oktober 2007 menunjukkan, tiga dari setiap empat responden jajak pendapat ini memang tak yakin kejaksaan bakal mengusut pensiunan jenderal yang diduga terlibat kasus Asabri itu. Berikut ini hasil lengkapnya.
Komentar
Kejaksaan akan mengusut pensiunan jenderal yang terlibat dalam kasus Asabri. Tapi, dengan catatan, tidak ada intervensi dari penguasa.
—Jadae, Jakarta
Saya sangat tidak yakin kejaksaan mampu menyentuh para jenderal yang telah pensiun. Lihat saja nanti.…
—Hasan Alatas, Jakarta
Selama undang-undang pembuktian terbalik tidak diberlakukan, lebih baik kita menyewa para penegak hukum dari negara lain.
—Aljihad, Solo
Sepertinya agak sulit pihak kejaksaan mengusut tuntas kasus Asabri. Sangat ditunggu kredibilitas pasukan ”Gedung Bundar”.
—Rudi, Sendawar, Kalimantan Timur
Maunya sih optimistis dengan pemberantasan korupsi di tempat kita ini, mumpung PBB dan Bank Dunia meluncurkan program pemberantasan korupsi.
—Rudi Hardono, Yogyakarta
Mana berani mengusut. Wong, perangkat hukumnya impoten kalau untuk memeriksa sang jenderal.
—Marcellus, California, Amerika Serikat
Kalau kejaksaan berani, keberanian ini adalah terobosan hukum.
—Farhan, Malang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo