Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Siapa tahu ketemu jodoh

Yasco, merupakan salah satu perkumpulan yang mengadakan pesta tutup tahun untuk anggotanya. mereka adalah orang-orang yang sedang mencari teman hidup. (ils)

13 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI samping beberapa rumah yang mengadakan pesta malam Tahun Baru, Yasco (Biro Konsultasi Keluarga, Yayasan Scorpio) adalah salah satu perkumpulan yang mengadakan pesta tutup tahun bagi anggotanya saja. Ketika jam menunjukkan 20.20, pintu restoran King's yang ada di Cikini Raya ditutup. Kain tiraipun dirapatkan. Ketua Panitia mengucapkan "selamat malam" dan pidato basa-basi. Belum selesai dia berpidato, pintu diketuk orang. Penjaga pintu membukakan pintu. Seorang laki tengah baya, diduga usianya telah mencapai setengah abad, masuk. Sebelum dia sampai ke tempat duduknya, laki-laki itu berbisik: "Tolong dik, sampaikan surat saya ini pada anggota nomor . . . " dan dia menyebutkan nomor tertentu. Dedengan sedikit malu. Petugas Yasco yang sekaligus merangkap penjaga pintu dengan tangkas menjawab: "Beres Pak. Nanti saya sampaikan." Yang hadir dalam pesta khusus ini sekitar 150 orang. "Acara ini diadakan selain merayakan Tahun Baru," ujar seorang panitia, "juga untuk memberi kesempatan kepada yang hadir untuk saling berkenalan. Eh, siapa tahu, jodoh." Yasco memang satu-satunya wadah bagi mereka yang tidak beruntung masuk ke jenjang perkawinan untuk mencari teman hidup. Biarpun dari jumlah sekitar 150 orang itu wanitanya lebih banyak, panitia telah mengarahkan acara ini dengan harapan panah asmara bisa lepas dari busurnya. Misalnya ada permainan untuk mengisi daftar pertanyaan secara cepat. Kemudian ada pula terselip perintah untuk mencari pasangan lawan jenisnya. Syukur kalau pasangan ini kemudian menjadi pasangan abadi, tetapi paling tidak beruntunglah panitia kalau mereka mau berpasangan beberapa jam saja. Sebab pesta Tahun Baru selalu mempunyai kenangan tersendiri. Tetapi panitia cukup payah. Betapa pun diusahakan agar mereka saling berkenalan, agar perempuan tidak duduk bersama sejenisnya, rasa malu tetap saja tidak menipis melingkupi suasana pesta tersebut. Biarpun Band Terencem yang berasal dari Sala berusaha untuk memanaskan suasana, sulit menarik mereka melantai. Yang ada bahkan dua pasang wanita yang berjingkrak-jingkrak mengikuti irama band. Sambutan yang dingin ini menggerakkan drs. M. Subky Hasbie (Ketua Yasco) untuk maju ke mikropon dan berkata: "Pria yang tidak mau maju ke depan adalah banci." Beberapa laki-laki maju ke depan dengan langkah terpaksa. Kemudian Hasbie menyilahkan para wanita untuk mengosongkan tempat duduk di sebelahnya. Kata Hasbie lagi: "Saudara telah membayar mahal untuk datang ke mari, karena itu manfaatkanlah kesempatan ini." Musik kemudian pindah ke irama dangdut. Rupanya irama ini lebih mengena. Beberapa pasang langsung turun ke lantai berjoget. Acara ini berlangsung terus sampai jam menunjukkan 00.00. Pengatur acara kemudian menganjurkan semua yang hadir membuat lingkaran, ada do'a sejenak dan mengalunlah lagu Auld Lang Syne. Setelah "lagu wajib" ini, acara masih diteruskan lagi sekitar 10 menit. Kemudian acara ditutup. Tamu-tamu pun bubar. Dengan pasangan baru, termasuk si oom yang menyerahkan surat kepada penjaga pintu tadi. Tetapi tidak kurang yang pulang sendiri, atau kalau wanita, pulang bersama sesama wanita. Rupanya pintu jodoh belum banyak ditakdirkan di penghujung 1978.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus