Sim komputerisasi vs calonisasi

Pada tulisan ''SIM Komputerisasi vs Calonisasi'' (TEMPO, 13 Februari 1993, Nasional) ada beberapa hal yang perlu kami jelaskan agar tidak menimbulkan penafsiran negatif, baik bagi Universitas Indonesia maupun bagi Polda Metro Jaya. 1. Biaya pembuatan SIM untuk peserta SIM kolektif adalah biaya resmi ditambah dengan biaya operasional panitia (publikasi, transportasi panitia, dan lain-lain). Tulisan TEMPO yang menyebutkan bahwa ongkos lebih mahal dan dijamin lulus merupakan dugaan saja, karena panitia tidak pernah menjanjikan kepada peserta bahwa mereka pasti lulus. 2. Sejak sistem komputerisasi berjalan, Fakultas Teknik UI belum pernah mengadakan SIM kolektif. Di lingkungan Universitas Indonesia, yang pernah mengadakan pembuatan SIM secara kolektif dengan komputerisasi SIM adalah KSM Goegrafi FMIPA UI dan Politeknik UI. Sejauh pengamatan kami, baik di KSM Goegrafi FMIPA (menurut ketua pelaksananya, Sdr. Ardinata) maupun di Politeknik UI tak pernah tercatat nama Agus Basri, Irwanto, maupun Iswhardani sebagai peserta SIM kolektif dari kedua penyelenggara di atas. Perlu diketahui bahwa pembuatan SIM secara kolektif yang diadakan oleh Senat Mahasiswa Politeknik UI adalah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Polri. Peserta SIM kolektif SM Politeknik UI berjumlah 77 orang dan menempuh ujian teori tanpa mendapat bantuan jawaban dari petugas. Semua peserta menempuh ujian praktek tanpa memakai sistem perwakilan. Demikian koreksi kami. EDY JUNAEDI Staf Biro Kesma Senat Mahasiswa Politeknik UI