Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menarik sekali membaca artikel TEMPO yang berjudul Kapal Jerman Menggergaji Laut dan artikel-artikel berikutnya yang berhubungan dengan kapal Jerman itu. Kesannya, seolah-olah TEMPO balas dendam karena ihwal pembelian kapal bekas Jerman Timur inilah yang membuat Soeharto memerintahkan Harmoko mencabut nyawa TEMPO.
Jika TEMPO melakukan balas dendam, itu memang masuk akal. Apalagi semua pelaku-pelaku yang berhubungan dengan pembelian kapal jelas diungkap menurut perannya masing-masing, termasuk Habibie yang sekarang adalah Presiden RI yang ketiga. Saya kira, mereka yang disebut-sebut dalam artikel TEMPO itu perlu menanggapi kebenaran peranan mereka.
Sebenarnya, yang harus dipertanyakan lebih jauh ialah: sejauh mana negara dan bangsa Indonesia dirugikan dengan pembelian kapal-kapal bekas Jerman itu? Mengapa lembaga perwakilan hanya diam seribu bahasa? Jika hal-hal seperti ini tidak diselesaikan secara tuntas menurut hukum, negeri ini akan selalu menderita kerugian akibat ulah penguasa, baik yang sudah lengser maupun yang sedang berkuasa. Peran Habibie, yang kini menjabat Presiden RI ketiga, jelas sekali. Apalagi Soeharto.
Dalam alam era reformasi ini, hendaknya kedaulatan diserahkan kembali ke tangan pemilik asli, yaitu rakyat Indonesia.
CORNELIS A. BOEKY, M.P.A.
Jalan Tanjung 26/H 7, Tanjungbarat
Pasarminggu, Jakarta - 12530
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo