Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat

1 Juni 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hak Jawab Raden Priyono

Rubrik Ringkasan dengan judul "Petinggi Kementerian Energi di Korupsi TPPI" dalam Tempo edisi 18-24 Mei 2015, halaman 26, menyebutkan bekas Kepala Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi Raden Prijono sebagai tersangka. Pemberitaan tersebut tak benar karena Raden Prijono (seharusnya Ir R. Priyono) hanya sebatas saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penjualan kondensat jatah negara yang dilakukan PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI), yang penyidikannya dilakukan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI, sebagaimana pemeriksaan pada 20 Mei 2015, yang diperkuat dengan surat panggilan tanggal 18 Mei 2015.

Supriyadi Adi
Kuasa hukum dari Hendropriyono Associates

Terima kasih atas penjelasan Anda. Informasi tersebut diperoleh wartawan kami dari sumber resmi kepolisian, seperti dimuat juga di beberapa media. Kami mohon maaf atas kesimpangsiuran informasi tersebut.—Redaksi


Saran untuk Indosat

BERBEDA dengan pelanggan telepon biasa, pelanggan telepon seluler harus membayar biaya untuk bulan yang lewat. Indosat meminta kita mengisi ulang pulsa pada tanggal sekian. Kalau lewat dari tanggal itu tidak mengisi ulang, kita tak bisa berbicara keluar atau mengirim pesan. Bahkan, ada lagi, kalau sampai satu bulan tidak melakukan isi ulang—tapi saya belum pernah melewatinya—telepon seluler tidak berfungsi.

Yang saya rasa baik bagi pelanggan ialah bukan mematok tanggal harus melakukan isi ulang, melainkan mematok jumlah minimum, kapan saja, tidak terbatas dua minggu, satu bulan, dan sebagainya. Misalnya mematok pulsa minimum Rp 5.000. Kalau sudah sampai di angka Rp 5.000, baru Indosat mengingatkan pelanggan untuk mengisi ulang. Kalau itu tidak diindahkan, baru ada sanksi.

Pada 17 Mei 2015, pulsa saya Rp 40.372. Tapi sudah dipatok: "Aktif 27-5-15. Tenggang 26-6-15". Belum lagi ada adik saya di Jakarta dan anak saya di Balikpapan suka mengisikan pulsa sebesar Rp 25 ribu. Jadi, kalau keduanya mengirim bersamaan, dan ini sering terjadi, pulsa saya bertambah Rp 50 ribu.

Padahal saya jarang menggunakan telepon seluler untuk berbicara atau mengirim pesan pendek (SMS). Jadi, kalau pada 27 Mei 2015 saya mengisi pulsa, pulsa saya kian menumpuk. Lebih banyak SMS masuk daripada SMS keluar karena tidak semua SMS masuk harus ditanggapi. Agar Indosat tidak seperti "mafia" pulsa menguras dompet pelanggan, saya sarankan seperti di atas: tetapkan pulsa minimum, misalnya Rp 5.000.

Julius C. Rumpak
Bogor, Jawa Barat


RALAT

Pada Tempo edisi 18-24 Mei 2015, dalam artikel berjudul "Si Cantik dan Si Buruk Rupa Mampir ke Jakarta", halaman 55, paragraf ke-5, tertulis: "Seperti juga yang ia lakukan saat mendatangkan Katy Perry dan Michael Buble." Seharusnya kalimat ini dihilangkan. Sebab, hingga saat ini, Rina Ciputra tidak pernah menjadi promotor untuk kedua penyanyi tersebut.

Pada Tempo edisi 25-31 Mei 2015, dalam artikel berjudul "Manusia Perahu di Pulau Galang", rubrik Tempo Doeloe, halaman 12, tertulis: "Mereka datang mencari suaka karena ditindas di negara asalnya, yang dipimpin pejuang hak asasi manusia Aung San Suu Kyi." Seharusnya: " ...dipimpin junta militer Presiden Thein Sein."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus