Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUA penghargaan dalam satu hari, Kamis pekan lalu, tentu saja membuat kami bungah. Majalah ini meraih dua penghargaan sekaligus dalam kompetisi jurnalistik bergengsi Mochtar Lubis Award 2010. Wartawan dan budayawan ini memang harum namanya di dunia jurnalistik Indonesia. Harian Indonesia Raya yang ia dirikan pernah melakukan investigasi yang gemilang, antara lain dengan membongkar korupsi di Pertamina.
Dua penghargaan yang kami raih berasal dari kategori liputan investigasi dan berita pelayanan publik. Award kategori berita pelayanan publik kami peroleh melalui berita ”Jebol Fulus di Jalur Busway”. Ini laporan panjang tentang patgulipat dalam pengadaan bus Transjakarta moda transportasi massal di Ibu Kota.
Dalam kategori liputan investigasi, ”Pondok Bambu Rasa Istana” berhasil mengungguli tiga nomine yang semuanya berasal dari grup Tempo, termasuk saudara muda kami, Koran Tempo. Pengungkapan penjara mewah Artalyta Suryani, pengusaha penyuap seorang jaksa, yang kami lakukan selama tiga bulan, mendapat nilai tertinggi. Berkat liputan inilah Satuan Tugas Anti Mafia Hukum, awal tahun ini, melakukan inspeksi ke rumah tahanan itu. Tahun lalu pun majalah Tempo meraih dua penghargaan dari lomba yang sama.
Majalah ini juga dinobatkan sebagai ”Brand Favorit Pilihan Perempuan Indonesia” versi Marketeers. Anugerah yang tak kalah penting ini kami dapatkan dari majalah Marketeers yang bekerja sama dengan lembaga riset MarkPlus Insight. Dari survei di delapan kota besar, majalah Tempo dinobatkan sebagai ”Indonesia Most Favorite Women Brand 2010”.
Inilah pertama kali Tempo menang lomba yang responden surveinya kelompok muda dan perempuan. Kami bersyukur brand kami ternyata juga akrab di kalangan muda dan perempuan sesuatu yang agak bertentangan dengan anggapan bahwa majalah ini terlalu ”maskulin”. Penobatan dihadiri Pemimpin Redaksi Wahyu Muryadi dalam acara di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Kamis pekan lalu.
Pembaca yang terhormat, dua penghargaan yang kami peroleh tidak lepas dari dukungan Anda selama ini. Investigasi merupakan bidang yang tak banyak ”diminati” media. Selain tingkat kesulitan di lapangan, risikonya cukup tinggi, dan membutuhkan dukungan dana yang cukup besar. Bukan sekali dua juga Tempo harus menyelesaikan buntut liputan investigasi di jalur hukum pers dan bahkan sampai ke pengadilan. Entah berkaitan entah tidak, setelah menurunkan laporan utama ”Rekening Gendut Perwira Polisi”, tiga bom molotov dilempar orang tak dikenal ke kantor kami. Bom itu meledak dan terbakar tapi tak menimbulkan korban dan kerusakan. Kami bersyukur polisi terlihat serius menangani kasus ini, walaupun belum menemukan titik terang siapa pelakunya.
Hanya sokongan penuh pembaca yang membuat kami tetap bertahan menyuguhkan investigasi di berbagai bidang. Selain ucapan terima kasih kepada lembaga yang memberi kami anugerah Lembaga Studi Pers dan Pembangunan serta majalah Marketeers dan MarkPlus Insight kami sampaikan terima kasih kepada pembaca dan sekalian mitra kerja kami, biro iklan, agen, dan yang lain. Penghargaan paling berharga adalah dukungan pembaca dan mitra kerja.
Salam hangat dari Proklamasi 72.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo