ADA yang tiap tahun, sejak tahun 1972, yang, insya Allah, selalu diperingati TEMPO. Yakni ulang tahunnya. Dan itu sudah kami langsungkan pada tanggal 29 Maret lalu, sebagai ulang tahun ke-23 dan sekaligus halalbihalal tahun Hijriah 1414 (lihat Surat dari Redaksi 9 April). Ada juga yang hampir tiap tahun diselenggarakan bersamaan dengan ulang tahun TEMPO sejak tahun 1986, yakni pertandingan Tenis Selebriti. Dan kali ini, pertandingan Selebriti Tenis TEMPO diselenggarakan selama dua hari, Jumat dan Sabtu pekan lalu, di lapangan tenis UMS 80 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Ada yang mengatakan, acara ini sebagai acara orang-orang penting. Memang, yang bertanding di sini sejak pertama kali diadakan adalah sejumlah menteri, bekas menteri, pengusaha tenar, dan pejabat tinggi sipil maupun militer. Misalnya Cosmas Batubara yang menjadi juara Tenis Selebriti pertama, waktu itu adalah menteri perumahan rakyat. Pekan lalu ia hadir sebagai Ketua Pelti. Tapi mengapa tenis? Kata Mensesneg Moerdiono, yang boleh dikata selalu serta dalam acara ini, tenis itu "pasti enak dan selalu perlu". Itu bila dibandingkan dengan TEMPO yang bermoto "enak dibaca dan perlu". Menurut Menteri satu ini, TEMPO kadangkala "tidak enak dibaca dan tidak perlu", alias kalah dengan tenis. Untunglah, tenis, sejauh pengetahuan kami, tak mengganggu TEMPO: pertandingan berjalan terus, peliputan dan penulisan berita pun berjalan terus. Bagi TEMPO sendiri, sebenarnya tenis bukanlah satu-satunya pilihan. Semula banyak tersedia banyak pilihan untuk dipertandingkan. Sebab, pernah beberapa jenis olahraga "berkembang" di TEMPO: catur, tenis meja, silat, sepak bola. Tapi, memilih catur untuk pertandingan Selebriti TEMPO, kayaknya terlalu makan waktu, dan kurang ramai. Jika tenis meja, diperkirakan olahraga sebatas meja itu kekurangan peminat di kalangan menteri dan pejabat tinggi -- sejauh ini tak terdengar berita pertandingan tenis diikuti oleh menteri. Akan halnya sepak bola dan silat, ini dianggap berbahaya: bisa mengganggu pekerjaan. Olahraga tersebut punya risiko fisik tinggi. Tapi, sebenarnya, alasannya teknis belaka: selain tenis, olahraga yang lain-lain itu di TEMPO sudah lama sepi peminat. Kembali ke soal pertandingan pekan lalu, ada nomor yang baru dimunculkan. Biasanya, hanya nomor pria yang dipertandingkan. Kali ini ada tambahan nomor ganda putri. Telah bersedia memeriahkan nomor baru ini, antara lain, Nyonya Fauzia Saleh Afiff, Martina Widjaja, Nyonya Bianti S. Djiwandono. Juga, istri bekas direktur utama Caltex, Astari Rasyid, dan istri Dubes Australia, Carol Taylor. Perlu diceritakan, meski tak pernah menjadi juara dalam pertandingan Selebriti ini, anggota tim tenis TEMPO tetap bersemangat terjun ke lapangan dalam pertandingan Selebriti ini. Mereka, antara lain, Redaktur Senior Yusril Djalinus, Kepala Biro Toriq Hadad, Kepala Sekretariat Redaksi Rudy Novrianto, dan Kepala Bagian Dokumentasi dan Riset Nico J. Tampi. Penggerak utama olahraga ini di TEMPO, Redaktur Senior Goenawan Mohamad, kali ini absen. Sampai pekan lalu, bekas Pemimpin Redaksi TEMPO ini masih berada di Australia untuk berobat. Juga tak hadir, salah seorang petenis tangguh untuk ukuran TEMPO, Ahmed Kurnia Soeriawidjaja. Ia sedang berada di Hawaii, mengikuti Jefferson Fellowship Program, sebuah program lokakarya antarjurnalis Asia dan Amerika di Hawaii. Pokoknya, mens sana in corpore sano. Dengan tenis semoga jiwa-raga sehat selalu, dan TEMPO tetap enak dibaca dan perlu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini