Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat Pembaca

13 Februari 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hak Jawab Kedutaan Besar Azerbaijan

HAK jawab ini terkait dengan artikel berjudul "Satu Hari di Karabakh" yang terbit di majalah Tempo edisi 29 November-4 Desember 2016. Setiap orang, baik penulis, wartawan, pekerja lepas, maupun blogger, memiliki hak atas pendapatnya sendiri, termasuk pandangan yang diambil dari simpati dan antipati pribadi mereka.

Namun, jika tema terkait dengan konflik lalu penulis atau media masih melakukan pendekatan dengan perasaan pribadi serta tidak secara obyektif berdasarkan dokumen, fakta, dan hal yang sebenarnya, penulis tersebut masuk kategori alat propaganda. Seharusnya posisi dari semua pihak yang terlibat dalam konflik ditulis secara seimbang dengan pandangan untuk menciptakan gambaran yang lebih obyektif dan lengkap.

Penulis artikel tersebut mengabaikan fakta bahwa akibat perampasan dan pembunuhan masyarakat sipil di Armenia, lebih dari 250 ribu warga Azerbaijan dikeluarkan secara paksa dari Armenia, sebagai upaya pembersihan terhadap mereka. Pembersihan suku secara total juga dilakukan terhadap lebih dari 50 ribu warga Azerbaijan yang tinggal di wilayah Nagorno-Karabakh, Republik Azerbaijan, dan 750 ribu warga Azerbaijan yang tinggal di wilayah dari tujuh wilayah Azerbaijan yang dekat dengan Nagorno-Karabakh.

Pembersihan suku terhadap warga Azerbaijan disertai dengan pembunuhan masyarakat sipil, termasuk orang yang sudah tua, anak-anak, dan perempuan. Sebanyak 613 masyarakat sipil dibunuh secara brutal hanya di Kota Khojaly pada malam hari 26 Februari 1992, termasuk 106 perempuan, 83 anak-anak, dan 70 orang yang sudah tua. Sayang sekali, kejahatan terhadap kemanusiaan untuk tindakan pembunuhan secara massal yang dilakukan terhadap warga Azerbaijan tidak dihukum dan para pelakunya masih bebas serta menempati posisi tinggi di negara tetangga, Armenia.

Empat Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menuntut tentara yang menduduki ditarik dengan segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat dari wilayah Azerbaijan. Sebagai akibat dari agresi Armenia terhadap Azerbaijan, 20 persen wilayah Azerbaijan diduduki Armenia serta 1 juta warga Azerbaijan menjadi pengungsi dan tersingkirkan di negerinya sendiri. Juga harus disebutkan bahwa jumlah penduduk Azerbaijan saat ini adalah 9,7 juta.

Sayang sekali, penulis dari artikel ini yang datang ke Nagorno-Karabakh tidak memperhatikan bahwa sudah 23 tahun Resolusi Dewan Keamanan PBB tidak dilaksanakan. Juga mengabaikan bahwa di atas tanah ribuan kilometer persegi, tidak satu pun warga Azerbaijan hidup di tempat tersebut karena terjadi perampasan yang menghancurkan warisan historis, keagamaan, dan budaya Azerbaijan. 

Penulis artikel tersebut telah melakukan perjalanan tanpa izin dari Republik Azerbaijan ke wilayah Azerbaijan yang diduduki Armenia. Karena pelanggaran izin itu, yang bersangkutan telah kami masukkan ke daftar orang yang tidak diinginkan di Azerbaijan.

Menerbitkan artikel seperti itu secara demonstratif mendorong separatisme yang agresif dan menutup wajah sebenarnya dari rezim yang tidak sah yang menduduki Azerbaijan. Laporan itu bukan produk dari "kemurahan hati" warga Armenia, melainkan suatu tindakan tidak profesional untuk kedamaian dan keadilan yang semestinya diikuti permintaan maaf secara terbuka.

Kedutaan Besar Azerbaijan
Jakarta

Terima kasih atas tanggapan Anda. Pemuatan surat ini sekaligus sebagai hak jawab.

Hak Jawab Rachmat Yasin

BERKAITAN dengan pemberitaan majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017 berjudul "Pelesiran Gelap Pesakitan Sukamiskin" di halaman 55, kami selaku kuasa hukum Rachmat Yasin menyampaikan hak jawab, koreksi, sekaligus bantahan khususnya pada tiga alinea terakhir di artikel tersebut.

1. Pada Jumat, 16 Desember 2016, klien kami berada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.

2. Klien kami tidak pernah menyewa rumah Blok C Nomor 2 di Panorama Alam Parahyangan, Bandung, dan tidak pernah datang ke rumah tersebut.

3. Klien kami tidak pernah memiliki dan menggunakan mobil Nissan X-Trail B-68-SAY pada 16 Desember 2016.

4. Artikel yang menyebutkan "... pria mirip Rachmat keluar dari mobil ditemani dua orang, satu pria dan satu wanita", kemudian "Esok paginya, lelaki mirip Rachmat tadi terlihat lagi naik ke Nissan, lalu pergi". Penulisan itu memperlihatkan bahwa Tempo tidak meyakini dan memastikan bahwa pria tersebut adalah Rachmat Yasin. Faktanya, pada 16 Desember 2016, klien kami, Rachmat Yasin, berada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.

5. Artikel yang menyebutkan "Karena mengetahui mobil itu biasa dipakai Rachmat Yasin, Tempo mengikutinya..." adalah kalimat yang tidak berdasarkan fakta, tapi opini wartawan Tempo. Sebab, klien kami, Rachmat Yasin, tidak pernah menggunakan mobil tersebut.

M. Sholeh Amin, SH, MH
Kuasa hukum Rachmat Yasin

Terima kasih atas penjelasan Anda. Informasi soal perjalanan Rachmat Yasin itu kami peroleh dari sejumlah sumber dan penelusuran langsung di lapangan yang didokumentasikan.

Main Kartu tanpa Duit

SAYA ingin membantah artikel majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017 berjudul "Tamasya di Balik Jeruji" pada kalimat "di tengah-tengah acara akikah itu, tampak seorang pengacara senior yang tersandung kasus suap tengah bermain kartu remi bersama narapidana dan tamu lain di saung nomor 7".

Waktu itu, saya, Pak Jero Wacik, Pak Heru, dan Pak Bambang adalah warga binaan, tidak ada tamu lain. Kami bermain song, bukan remi, dan tanpa duit. Hukuman bagi yang kalah adalah mengocok kartu dan membaginya.
1. Kami selalu bermain kartu hanya sesama warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin.
2. Kami bukan bermain di saung nomor 7, melainkan di saung nomor 5, saung yang bisa ditempati semua orang.

Mengapa wartawan Tempo yang menyamar, kalau memang melihat saya bermain song, tidak langsung mengecek dengan siapa dan permainan apa yang kami lakukan?

Saya memberi hak jawab ini karena teman-teman sesama warga binaan mempertanyakan berita itu kepada saya. Sebab, memang saya satu-satunya warga binaan pengacara senior yang ketika itu bermain song.

Profesor Dr O.C. Kaligis
Penghuni Blok Barat atas nomor 2
Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin

Terima kasih atas penjelasan Anda, tapi nama Anda tidak disebut dalam tulisan.


RALAT

ARTIKEL Opini "Tamasya Napi Sukamiskin" di majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017, halaman 27, dan artikel "Pelesiran Gelap Pesakitan Sukamiskin", khususnya di halaman 54, menuliskan mantan Wali Kota Bogor Rachmat Yasin. Seharusnya mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin.

Dalam tulisan di rubrik Ekonomi majalah Tempo edisi 6-12 Februari 2017 berjudul "Terkatung-katung Menjelang Ulang Tahun", halaman 91, tertulis "Endy Subiantoro, salah satu direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika—penerbit koran Bisnis Indonesia". Seharusnya yang benar: Endy Subiantoro, mantan direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika. Mohon maaf atas kekeliruan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus