Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Surat Pembaca

5 Maret 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberatan Wika

PEMBERITAAN majalah Tempo edisi 20-26 Februari 2012 di halaman 30 berjudul "Menteri Freddy dalam Catatan Nazar" menyebutkan, pada salah satu paragraf, "Perusahaan Nazar sedikitnya juga memperoleh tiga proyek, yang digarap PT Duta Graha Indah, PT Nindya Karya, dan PT Wijaya Karya." Ditulis pula PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) merupakan kontraktor yang mengerjakan Gedung Pusat Investasi Pemerintah Semarang.

Berkaitan dengan itu, kami menyampaikan keberatan karena penulisan berita yang tidak berdasarkan fakta. Kami tegaskan bahwa Wika tidak pernah mengerjakan proyek Gedung PIP Semarang. Kami mohon redaksi majalah Tempo dapat segera meralat kesalahan berita itu. Terima kasih.

Natal Argawan Pardede
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Data itu kami kutip dari dokumen pengadilan. Terima kasih atas penjelasan Anda.
—Redaksi


Kecewa Sun Life

PADA Juni 2011, saya dihubungi petugas pemasaran Sun Life Financial yang menawarkan produk asuransi BNI Rencana Pintar. Ketika itu saya sedang sibuk sehingga tidak terlalu mencermati penjelasan yang diberikan. Saya lalu minta keterangan detail mengenai produk itu dikirim saja melalui pos. Saya juga minta penjelasan soal prosedur pembatalan keikutsertaan saya dalam produk itu.

Enam bulan kemudian, pada Desember 2011, saya baru sadar Sun Life telah memotong dana di rekening tabungan saya Rp 186 ribu setiap bulan. Saya pun panik, lalu menghubungi Sun Life untuk membatalkan keikutsertaan saya. Petugas yang menangani hanya menjawab bahwa polis asuransi atas nama saya sudah dikirim sejak Juni 2011. Setelah mencari ke sana-kemari, paket kiriman polis itu saya temukan. Rupanya paket itu dikirim ketika saya sedang dirawat di rumah sakit.

Saya tentu menolak perlakuan Sun Life macam itu. Saya tidak pernah menyetujui keikutsertaan dalam program asuransi itu. Saya tidak pernah menandatangani berkas apa pun. Saya menuntut agar uang saya dikembalikan. Terima kasih.

Rosita Thaniago
Jalan A.M. Sangaji, Petojo Utara, Jakarta Pusat 10130

Kecewa Tiki JNE

PADA 21 November 2011, saya mengirim paket berisi lima buah tas melalui Titipan Kilat (Tiki) JNE di Grand ITC Permata Hijau. Paket itu saya kirim kepada drg Tri Diana di Jalan Mujur Jaya 9 Nomor 82, Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Setelah membereskan pembayaran, saya mendapat nomor resi: 1 730542 820000.

Tunggu punya tunggu, sampai sebulan kemudian, barang itu tidak pernah sampai ke Kalimantan Timur. Pada 12 Desember 2011, saya menanyakan pengiriman paket saya ke Tiki JNE di Grand ITC Permata Hijau. Seorang petugas di sana menyarankan saya mengajukan protes ke JNE pusat, dengan melampirkan resi pengiriman dan nota pembelian barang. Menurut si petugas, jika paket saya benar hilang, JNE akan mengganti kerugian saya sampai 10 kali lipat dari biaya pengiriman.

Tapi, dua pekan berlalu, tak ada kabar apa pun dari JNE. Saya kembali menghubungi Tiki JNE pada 27 Desember 2011. Seorang petugas yang mengaku penanggung jawab klaim untuk wilayah Kalimantan menjelaskan bahwa ganti kerugian buat kehilangan barang saya sebesar Rp 1,8 juta telah cair dan diberikan kepada pihak yang seharusnya menerima barang saya di Kalimantan Timur.

Saya benar-benar kecewa. Seharusnya ganti kerugian itu diberikan kepada saya selaku pengirim, pemilik barang, dan pihak yang mengajukan permohonan ganti kerugian. Sampai sekarang JNE tidak merespons keluhan ataupun protes kami.

Maya Kusumawardani
Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan


Salut untuk Tempo

LAPORAN majalah Tempo edisi 13-19 Februari 2012 berjudul "Saling Kunci dalam Konflik GKI Yasmin" tampaknya dibuat berdasarkan riset dan wawancara langsung, dengan cuplikan yang jitu, serta tajuk yang jelas arahnya. Laporan ini membuktikan kualitas jurnalistik Tempo yang serba mengesankan.

Laporan ini juga mengungkapkan, dalam menyikapi persoalan dasar yang meresahkan para pencinta negara Pancasila, Tempo tidak berposisi netral. Tidaklah benar anggapan sementara kalangan bahwa Tempo hanya getol menjual sampul.

Sabam P. Siagian
Mantan Ketua Umum
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia


Kecewa Indosat

SAYA adalah pelanggan setia Indosat semenjak lebih dari lima tahun lalu. Baru bulan lalu saya mendapat pengalaman kurang enak. Semua berawal dari gangguan sinyal pada paket BlackBerry Indosat yang saya gunakan. Saya sering tidak bisa mengakses Internet ataupun fasilitas lain karena sinyalnya byar-pet.

Pada 16 Januari 2012, saya mengadukan masalah ini ke Customer Service­ Indosat. Saya diminta mengubah network selection mode, dari mode otomatis ke manual. Tapi itu pun tidak menyelesaikan masalah. Ponsel BlackBerry saya malah menjadi sering kehabisan baterai, dan pulsa saya pun terpotong. Saya menanti respons Indosat untuk menyelesaikan masalah ini. Terima kasih.

Zuraidah
Mahasiswi Fakultas Psikologi
Universitas Bina Nusantara


RALAT

PADA majalah Tempo edisi 27 Februari-4 Maret 2012, jabatan Prasetyo Singgih di biodata (halaman 123) tertulis sebagai CEO & General Counsel Yawadwipa. Seharusnya posisi Prasetyo di perusahaan itu adalah Chief Operating Officer (COO) & General Counsel Yawadwipa. Kami mohon maaf atas kekeliruan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus