Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klarifikasi Semen Gresik
ARTIKEL Tempo edisi 9-5 Februari 2009, halaman 40 dan 42, berjudul ”Kampung Samin Menolak Semen”, menyiratkan seolah-olah PT Semen Gresik perusahaan kejam tak terkira. Tapi terima kasih untuk artikel yang berimbang. Sebagai perusahaan publik dan terdaftar di bursa, kami ingin meluruskan beberapa kutipan yang bisa salah tafsir.
1. Penjualan tanah bengkok. Dalam peraturan yang berlaku, pembebasan tanah bengkok bisa dilakukan melalui mekanisme yang diatur dalam undang-undang. Dan itu bisa sah dilakukan bila negara membutuhkannya. PT Semen Gresik adalah BUMN, perusahaan milik negara. Dalam unjuk rasa warga penolak Semen Gresik, yang menjadi korban justru 13 karyawan Semen Gresik yang disandera selama 10 jam di dalam mobil tanpa diperbolehkan kencing, minum, bahkan salat. Polisi membebaskan mereka. PT Semen Gresik menyayangkan kejadian ini. Karyawan tersebut hanya ingin melihat tapak lokasi pabrik dan sudah mendapat izin resmi dari pemerintah kabupaten dan otoritas pemerintah daerah setempat.
2. Mengenai VCD yang oleh Tempo disebut diedarkan SHEEP tentang kehidupan masyarakat di sekitar pabrik Tuban. Kami melihat video itu sangat provokatif dan sangat menyimpang dari faktanya. Dengan tangan terbuka kami menerima teman-teman LSM dan media untuk membuktikan keadaan sebenarnya. Kami hanya ingin bertanya mengapa kelompok-kelompok terpelajar tidak obyektif dalam soal itu. Membela masyarakat bukan berarti menghilangkan fakta ada juga masyarakat yang makmur, anak-anak yang bisa bersekolah dengan lebih baik dan kondisi sosial ekonomi yang meningkat, tingkat kesehatan yang lebih baik di sekitar pabrik Tuban.
3. Soal karst, perlu diketahui SK Men-ESDM No. 1456 Tahun 2000 mengatur kawasan karst menjadi tiga bagian, yakni kawasan kelas I, kawasan kelas II, dan kawasan kelas III. Kawasan karst di Sukolilo termasuk kawasan karst kelas I, II, dan III. Gubernur Jawa Tengah pada November 2008 telah memutuskan membagi karst Sukolilo menjadi dua, yakni kawasan lindung dan ekonomis. PT Semen Gresik berkomitmen tidak akan menambang karst kelas satu, sehingga tidak perlu dikhawatirkan dampak buruk terhadap lingkungan karena teknologinya ramah.
4. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. dalam pembangunan pabrik di Pati sudah sangat proaktif dengan mengeluarkan area yang terdapat sumber mata air dan gua-gua yang mempunyai potensi sumber air dari peta eksplorasi. Sehingga tidak benar bila ada yang menyatakan keberadaan Semen Gresik mengancam mata air di sana. Di Tuban dulu masyarakat juga khawatir mata air hilang, sekarang justru mata air melimpah karena lapisan luar terkelupas. Semen Gresik telah mendapat sertifikat proper hijau dan perusahaan ramah lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
SAIFUDDIN ZUHRI
Kepala Divisi Komunikasi
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Tanggapan BCA
KAMI berterima kasih kepada Bapak Aris Ahmad Risadi, yang telah menyampaikan persoalan tentang rekening BCA-nya yang dibobol di Gunung Putri melalui lembar ini dua pekan lalu. Kami sudah menyelesaikan masalah ini dengan yang bersangkutan.
Kami mengimbau kepada nasabah BCA agar tetap hati-hati saat transaksi, baik melalui mesin uang tunai maupun non-tunai. Pastikan transaksi Anda telah benar-benar selesai.
DWI NARINI
PT Bank Central Asia Tbk.
Demokrasi di Medan
KEMATIAN Abdul Aziz Angkat dalam demonstrasi pembentukan Provinsi Tapanuli menunjukkan bahwa rakyat kita belum siap dengan demokrasi. Demokrasi masih dimaknai sebagai kemenangan. Padahal, menerima kekalahan juga bagian dari demokrasi. Demokrasi menampik anarkisme.
Yang harus disorot lagi adalah peran polisi. Polisi minim sekali di lokasi, tak tanggap, bahkan buru-buru memberikan keterangan bahwa kematian Aziz karena serangan jantung. Mungkin benar serangan jantung, tapi mengapa tak disebutkan soal adanya kekerasan. Profesionallah, Pak Polisi.…
Kepada para elite, janganlah memberi contoh dengan bertindak mencederai demokrasi. Didiklah rakyat dengan demokrasi yang benar.
ALI SOEKARDI
Medan
—Redaksi menerima surat senada dari Ronald Surbakti di Tebet, Jakarta Selatan; Wawan Budayawan di Bogor, Jawa Barat; Linda Surachman di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tanya Masyarakat Tapanuli
TANYALAH masyarakat Tapanuli sendiri apakah menginginkan provinsi terpisah. Bila perlu, survei langsung. Jangan tanya kepada elite politik karena mereka sudah punya kepentingan pribadi dan kelompok. Duka mendalam kita untuk Ketua DPRD yang meninggal karena demonstrasi menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli.
GUNTAR TAMBUNAN
Toba Samosir, Sumatera Utara
Tentara Harus Netral
ISU ”asal bukan presiden S” diembuskan Yudhoyono menjelang pemilihan ini. Kita tahu banyak pensiunan tentara yang menjadi calon presiden. Sudah seharusnya tentara tak mendukung salah satu calon. Reformasi TNI harus terus berjalan dengan netralitas dalam politik tetap terjaga. Untunglah, para petinggi tentara kita sudah bilang bahwa para pensiunan tak punya hubungan struktural lagi, meski masih secara emosional. Karena itu dukung-mendukung dalam pemilu sudah bukan zamannya lagi.
Jika tentara kita bisa tetap netral, TNI bisa menjadi contoh keberhasilan demokrasi karena tentara memang untuk semua orang, bukan pribadi tertentu. Ini juga pelajaran bagi para politikus sipil.
ARYO RAHARDJO
Bogor, Jawa Barat
Protes Pemasangan Spanduk di Pohon
PRESIDIUM Pemuda Jakarta memprotes keras tindakan para calon anggota legislatif Pemilihan Umum 2009 yang memasang spanduk, poster, baliho, dengan cara memaku pohon. Tindakan ini melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dan berpotensi mematikan ribuan pohon yang tumbuh di jalan-jalan Jakarta. Kami meminta aparat berwenang menertibkannya demi kelangsungan hidup kita.
RUDY DARMAWANTO
Ketua Presidium Pemuda Jakarta
Seputar Kampanye Menteri
PARTAI politik mengusung kampanye keberhasilan menterinya di kabinet. Ini kekeliruan berpikir politikus kita. Kabinet itu sebuah organisasi. Keberhasilan satu departemen ditentukan oleh departemen lainnya. Artinya, klaim menteri soal keberhasilan tak sepenuhnya benar. Keberhasilan atau kegagalan adalah tanggung jawab pemerintahan ini. Para menteri, berhentilah mengklaim keberhasilan. Berkampanyelah lebih elegan agar rakyat juga terhibur.
SAMESTO NITISASTRO
Depok, Jawa Barat
Presiden Pilihan Saya
SAYA membaca ulasan-ulasan Tempo tentang calon presiden akhir-akhir ini. Dari banyak yang diulas, saya belum menemukan calon yang menurut saya cocok. Sebab, saya punya kriteria presiden yang bisa mengubah dan melepaskan Indonesia dari keruwetan persoalannya.
1. Bisa mengubah mental bangsa terjajah, koruptif, lemah, menjadi bangsa yang bekerja keras, jujur, malu jika korupsi dan meminta bantuan bangsa lain.
2. Mengubah paradigma laut dari pemisah menjadi pemersatu. Mengubah visi Indonesia dari berpusat pada daratan menjadi maritim.
3. Penataan lingkungan. Indonesia banyak sungai. Mengubah budaya membuat rumah membelakangi sungai dengan menghadap ke sungai. Sebab sungai bukan tempat buang hajat.
4. Memindahkan pusat pemerintahan dan industri. Ibu kota pindah atau industri yang pindah.
5. Mengubah paradigma pengajaran menjadi pendidikan.
6. Mengembangkan politik luar negeri yang mandiri dan terhormat.
SUGRIWAN SOEDARMO
Prabumulih, Sumatera Selatan
Jangan Pilih yang Suka Mangkir
RAPAT konsultasi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia antara Kejaksaan Agung dan anggota DPR hanya dihadiri tiga orang anggota, 26 lainnya tak tahu di mana. Ini untuk kedua kalinya rapat BLBI tak memenuhi kuorum. Kalau begitu kinerjanya, umumkan saja 26 anggota itu supaya jika mereka mencalonkan lagi rakyat tak memilihnya.
NUAMIN I.B.
Depok, Jawa Barat
Awas, Preman Masuk Politik
GAMBAR dan lambang partai sudah dipasang di mana-mana. Janji manis ditebar. Rakyat cemas karena para calon itu adalah orang oportunis, preman pasar, pecandu narkotik dan obat terlarang, koruptor. Mereka berubah menjadi sosok yang dermawan, solider, dekat dengan rakyat. Rakyat kita sudah cerdas. Kita harus terus mengkampanyekan penolakan terhadap politikus busuk. Jangan sampai kita memilih orang yang salah. Jangan sampai kita ditipu lagi.
HJ SITI UMIYATI
Bogor, Jawa Barat
Isu Putra Daerah
CALON anggota legislatif membubuhkan ”putra asli daerah” di spanduk dan poster kampanye mereka. Apakah orang asli bisa menyelesaikan problem di daerah? Fakta membuktikan, putra daerah tak menjamin persoalan di daerah pasca-otonomi bisa selesai. Jadi, janganlah kita terkecoh dengan asli atau pendatang dalam memilih mereka. Mari kita pilih calon yang punya latar belakang baik, jauh dari korupsi dan kolusi, jujur, dan mementingkan kepentingan kita dibanding kepentingan sendiri dan kelompoknya.
WISNU WIDJAJA
Tegal, Jawa Tengah
Jalan Semrawut Karena A1
AMBISI pengembang Lippo Village menjadi tuan rumah balapan A1 berhasil menyengsarakan penghuni. Fasilitas yang sudah dibangun ternyata gagal memenuhi syarat pengelola A1. Akibatnya, jalan di sekitarnya semrawut, macet, bergelombang, berlubang, jalanan ditutup berhari-hari, bus dan kendaraan umum masuk ke perumahan. Taman-taman juga rusak akibat pembangunan fasilitas. Penghuni harus menempuh jalan alternatif dengan pungli di tikungan.
Keadaan ini akan terus berlanjut karena akan ada acara bulanan sampai balapan A1 digelar pada November nanti. Mestinya, pengelola meminta persetujuan warga sebelum membangun fasilitas itu, karena mengorbankan kenyamanan penghuni yang sudah membayar mahal untuk tinggal di sini.
DRS BASUKI TJANDRASJAHAN
Karawaci, Tangerang
RALAT
Terdapat kekeliruan keterangan foto pada halaman 30, Tempo edisi 9-15 Februari 2009. Tertulis Luhut Panggabean, seharusnya Luhut Panjaitan. Kami mohon maaf atas kesalahan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo