Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kredit Foto Pramoedya Ananta Toer
PADA halaman 59 dan 60 Tempo edisi Kebangkitan Nasional (19-25 Mei 2008) ada potret Pramoedya Ananta Toer tanpa disebutkan pemotretnya. Lewat surat ini, saya ingin menyampaikan kepada Tempo bahwa potret itu saya yang membuatnya di Pulau Buru ketika saya ke sana sebagai wartawan Tempo. Foto itu juga dimuat Tempo dalam tulisan laporan perjalanan saya ke Pulau Buru (saya lupa nomor berapa), termasuk hasil wawancara dengan Pramoedya. Wawancara itu dikutip utuh buletin Tapol terbitan London tidak lama kemudian.
SALIM SAID
Duta Besar Indonesia di Praha, Republik Cek
Di database kami, fotografer yang memotret Pramoedya pada 1977 itu adalah Acin Yasin. — Redaksi
Ironi Tragedi Zakat Pasuruan
SAYA setuju dengan opini Tempo edisi 22-28 September 2008 soal tragedi zakat di Pasuruan, Jawa Timur. Sebanyak 21 orang meninggal karena berebut uang Rp 30 ribu. Hati kita menangis menyaksikan peristiwa tragis itu. Betapa kemiskinan membuat orang rela antre sejak subuh dan berdesakkan untuk mendapatkan uang yang setara dengan lima kilogram beras. Peristiwa ini juga menunjukkan Haji Syaikon—mungkin sebagian besar dari kita—tak lagi mempercayai lembaga resmi pemerintah penyalur zakat.
Kita sudah terlalu sering dikecewakan oleh pemerintah. Uang yang kita titipkan dikorup. Pajak yang kita bayar ditilap dengan pelbagai cara. Tragedi zakat Pasuruan kian ironis karena pada saat yang sama hampir semua media memberitakan penangkapan koruptor. Cover Tempo edisi opini tragedi zakat itu membedah bagaimana anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat bancakan menerima kucuran uang dari seorang pejabat. Sungguh sebuah ironi.
B. HIDAYAT
Duren Sawit, Jakarta Timur
Risiko Kanker Obat Jantung
TULISAN Tempo edisi 8-14 September 2008 soal risiko kanker pada obat jantung bisa diinterpretasi dari pelbagai segi. Salah satunya peran kolesterol bagi tubuh kita. Jantung koroner dan stroke disebabkan oleh kadar lemak yang tinggi. Namun kolesterol juga dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon, asam empedu dan membran sel serta pengangkut zat racun.
Vytorin merupakan gabungan obat yang dapat menurunkan kadar lemak darah. Jika kurang, risikonya pengangkut zat racun juga kurang. Ini mengakibatkan gen ganas bisa aktif. Ini yang harus diwaspadai. Pada akhirnya obat, termasuk Vytorin, mesti sesuai dengan resep dokter. Terlalu berlebih dan kurang akan mengakibatkan risiko pada tubuh. Sebab, kolesterol bisa membahayakan, tapi juga menguntungkan.
EDWARD SUGITA
Bandung, Jawa Barat
Pengakuan Penerima Cek Pelawat
SUDAH lebih dari sebulan sejak mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Agus Condro Prayitno, mengaku menerima cek perjalanan senilai Rp 500 juta setelah pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom. Namun, sampai saat ini, belum juga ada satu pun anggota Dewan lain yang mengaku menerima cek perjalanan serupa.
Kebisuan para mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan periode lalu ini terasa janggal karena Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dua pekan lalu telah menemukan bukti pencairan cek perjalanan oleh lebih dari 40 anggota parlemen, sesaat setelah uji kelayakan dan kepatutan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia selesai. Dengan bukti yang sudah demikian kuat dan penegasan Komisi Pemberantasan Korupsi yang sudah mulai menyelidiki kasus ini, alangkah lebih baiknya jika para penerima cek perjalanan itu mengaku saja.
Pengakuan itu akan meringankan hukuman mereka kelak. Jangalah terus-menerus mengelabui rakyat dengan sandiwara yang tak jelas juntrungannya.
YESSI CROSITA OCTARIA
Bogor, Jawa Barat
Soal Pengolahan Gas di Bekasi
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral mewajibkan program konversi minyak tanah ke gas. Menteri meneken surat keputusan pengolahan gas di Bekasi. Tindakan Menteri ini merugikan kontraktor perintis karena kehilangan seluruh haknya. Syukurlah, proses pengadilan memenangkan mereka.
Tindakan Menteri itu membuat kepastian investasi jadi tak menentu. Saya kira persoalan ini perlu diperjelas agar tak terulang di kemudian hari. Ongkos bisnisnya terlalu mahal karena proses hukum yang semestinya tidak terjadi akibat kebijakan itu. Agar, tentu saja, negara juga yang tidak dirugikan.
MUHAMAD D.G.
Jakarta
Mohon Bantuan Pengobatan
ANAK kami menderita hydrocephalus (pembengkakan di kepala) sejak usia satu tahun. Kini dia 8 tahun. Selama tujuh tahun kami merawatnya dengan segala upaya kami di tengah segala keterbatasan biaya. Melalui surat ini, atas nama keluarga, saya mengetuk hati para dermawan pembaca Tempo untuk membantu perawatan anak kami tercinta.
R.A. EDDY HIDAYAT
Dusun Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat
(0265) 656612
Hati-hati Obat Kuat
SAAT ini konsumen perlu berhati-hati menyikapi iklan obat kuat, caranya dengan tidak mengkonsumsi obat kuat secara sembarangan. Banyak sekali produsen yang mengoplos sildenafil sitrat yang produknya ditarik tahun lalu. Sildenafil sitrat termasuk obat keras yang hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Jika digunakan secara sembrono tanpa indikasi jelas, kedua obat ini bisa menimbulkan masalah lain yang lebih parah. Sildenafil, misalnya, tidak boleh diminum oleh pasien yang menggunakan obat golongan nitrat. Obat ini biasanya diresepkan dokter buat penderita gangguan jantung. Jika dua jenis obat ini bekerja bersamaan, tekanan darah peminumnya bisa anjlok tajam.
Bahan berbahaya lainnya adalah metil testosteron. Jika dipakai berlebihan dalam tubuh, justru akan merusak kesehatan. Fungsi lever bisa terganggu. Bahkan kelebihan hormon ini juga bisa mempertinggi risiko kanker. Jangan terkecoh oleh produsen obat kuat yang mencantumkan keterangan ”bebas sildenafil” dalam kemasan obat. Kalau ragu-ragu, segera tanyakan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengetahui obat kuat dengan komposisi kandungan obat yang lebih jelas.
MUHAMAD MULUK
Jakarta
Kotornya Pasar Baru
PASAR Baru adalah salah satu pasar legenda di Jakarta. Pada masa lalu Pasar Baru didatangi warga karena di sini segala ada. Tapi kini Pasar Baru memprihatinkan. Sampah bertebaran di mana-mana, mobil leluasa masuk mengganggu pembeli dan pengunjung. Pedagang kaki lima menggelar jualan tanpa memperhatikan kebersihan.
Kalau tidak salah, Pemerintah DKI Jakarta mengubah wajah Pasar Baru untuk menjadikan pasar ini tujuan wisata. Artinya, pengunjung bisa nyaman belanja di sini. Dengan keadaan kotor begini, masihkah Pasar Baru layak dikunjungi untuk belanja sambil wisata? Pemerintah sebaiknya segera menatanya kembali.
SAMESTO NITISASTRO
Depok, Jawa Barat
Porno atau Tidak Tergantung Kita
PADA 23 September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat akan mengesahkan Undang-Undang Pornografi. Masyarakat masih menolak pengesahan itu. Mereka menilai rancangan tersebut tidak mengarah pada substansi yang jelas tentang pornografi. Sebetulnya porno atau tidak bergantung pada akhlak manusia dan bagaimana kita melihat suatu tayangan. Suatu tayangan tidak akan berarti apabila media tidak mempublikasikan. Pengesahan undang-undang itu perlu kita dukung. Semoga saja beleid ini melindungi anak-anak dari bahaya buruk tayangan pornografi di media.
RIRIS HERAWATI
Kampung Utan, Tangerang
Siap Menang Harus Berani Kalah
PEMILIHAN kepala daerah Sumatera Selatan kisruh. Kita tentu tak ingin Sumatera Selatan seperti Maluku Utara, yang sampai sekarang belum bisa memilih gubernur hasil pemilihan. Ribuan pengunjuk rasa pendukung Syahrial Oesman bentrok dengan polisi di kantor Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan. Korban jatuh, baik dari demonstran maupun anggota polisi.
Dalam setiap acara demokrasi, kalah dan menang adalah keniscayaan, termasuk jika seandainya kemenangan harus ditentukan melalui pengadilan. Dalam sebuah kompetisi politik, setiap kandidat harus siap menang dan juga siap kalah sebagaimana selalu dideklarasikan pasangan-pasangan yang bersaing dalam pemilihan. Itulah hakikat demokrasi.
CHRISTOPER SIMANJUNTAK
Cilandak, Jakarta Selatan
Banci di Televisi Kita
DAMPAK peringatan Komisi Penyiaran Indonesia terhadap sejumlah stasiun televisi yang menayangkan tokoh kebanci-bancian mulai terasa. Sejumlah program dihentikan mendadak, artis banci menghilang, dan sebagian tokoh tetap tampil dengan gaya normal. Tayangan dengan model kebanci-bancian dianggap melanggar Peraturan KPI Nomor 03, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002. Hal itu dinilai tidak sejalan dengan Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran Tahun 2007.
Saat ini hampir seluruh stasiun televisi dinilai telah mengesampingkan unsur-unsur pendidikan, pencerahan, dan nilai-nilai nasionalisme dalam menayangkan acaranya. Mereka lebih mementingkan rating daripada memperhatikan unsur-unsur itu serta tidak mempertimbangkan dampaknya di masyarakat, terutama bagi anak-anak. Padahal bagi pihak stasiun TV, aspek-aspek tersebut merupakan kewajiban yang harus diterapkan. Guna membentengi anak-anak dari tayangan yang tak sesuai dibutuhkan partisipasi orang tua untuk mendampingi anak-anaknya.
FATHYA M.P.
Warung Buncit, Jakarta Selatan
RALAT
Pada Tempo edisi 22-28 September, halaman 116-117, pembuat kolom grafis ”Industri Kreatif Indonesia, Majuuu Jalaann!!!!!” adalah Wahyu Aditya, pemerhati Industri Kreatif & Pendiri HelloMotion Academy.
Pada tulisan rubrik Hukum, tulisan berjudul ”Jalan Terus Walau Ditolak” halaman 48, pada awal alinea ketujuh tertulis ”... menjelang tengah malam...” Yang benar adalah ”... menjelang tengah hari”. Mohon maaf atas kekeliruan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo