Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Surat untuk Menteri Nadiem Makarim

Surat untuk Menteri Nadiem Makarim, detoks digital, dan perang dagang Amerika-Cina.

23 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Surat untuk Menteri Nadiem Makarim.

  • Saatnya detoks diigital.

  • Soal perang dagang Amerika-Cina.

Untuk Menteri Nadiem Makarim

DALAM berbagai kesempatan Menteri Nadiem Makarim sering mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki banyak orang pintar. Tapi, Pak, sepintar-pintarnya orang Indonesia, mereka baru mampu sebatas mengembangkan dan meneruskan teori yang sudah ada. Mereka belum mampu menciptakan teori baru yang diakui dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pariang Hutapea
Tangerang Selatan, Banten


Soal Persaingan Amerika-Cina

AMERIKA Serikat di bawah Presiden Joe Biden memutuskan bekerja sama dengan Australia dan Inggris. Koalisi itu dinamakan Aukus. Cina melihat bahwa kerja sama ini akan mempengaruhi politik negaranya. Aukus memang dibuat untuk menyaingi kekuatan Cina yang sudah meluas ke kawasan Indo-Pasifik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kerja sama ini membuat hubungan Amerika dan Cina kembali bersitegang. Di mana posisi Indonesia? Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, meminta pemerintah Australia lebih mengedepankan dialog. Indonesia juga sangat prihatin atas keberlanjutan perlombaan senjata dan proyeksi militer di kawasan ini.

Sayangnya negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN belum menyatukan suara. Hanya Indonesia dan Malaysia yang sepakat melihat hal ini dapat menyebabkan terjadinya perlombaan senjata nuklir di kawasan.

Indonesia bisa saja berpihak kepada salah satu kekuatan demi menjaga kepentingan dalam negeri. Namun, jika Indonesia memilih memihak, Indonesia harus siap dikecam oleh negara lawan dan sekutunya. Indonesia juga besar kemungkinan dikecam oleh beberapa negara ASEAN karena tak mementingkan keamanan kawasan. Jika ini terjadi, ASEAN harus bersatu.

Politik luar negeri bebas aktif Indonesia sudah sepatutnya tidak memihak kepada salah satu kekuatan. Dalam implementasinya, Indonesia kerap kali berpihak kepada satu pihak demi merealisasi kebutuhan dalam negeri. Politik luar negeri bertujuan membawa kepentingan dalam negeri ke luar. Semoga pemerintah Indonesia segera mencari jalan keluar dan memperjelas pilihannya. 

Sulthan Haidar Dziban
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia 


Istirahat dari Dunia Maya

KETIKA media sosial memberikan tekanan pada kehidupan, saatnya Anda melakukan detoksifikasi digital. Berikut ini tipnya.

Berhenti mengikuti siapa pun yang tidak berkontribusi dalam hidup Anda. Jika Anda merasa tidak mendapatkan manfaat apa pun dari konten tersebut, Anda tidak perlu melihatnya pada feed media sosial.

Jejaring sosial lebih dari sekadar feed. Mereka juga menjadi tempat untuk berhubungan dengan teman, kerabat, dan kolega. Jika Anda berkomunikasi dengan orang-orang di hampir setengah lusin platform, Anda mungkin membuang banyak waktu untuk memeriksa setiap pesan. Coba terapkan pola komunikasi sentral dengan kolega Anda.

Pernahkah Anda membuka telepon seluler pintar hanya untuk memeriksa cuaca dan kemudian melihat ikon Facebook, membukanya sebentar, dan akhirnya menghabiskan dua jam dalam platform tersebut? Untuk menghindarinya, coba pindahkan ikon media sosial Anda agar tidak terlihat. Misalnya, sembunyikan dalam folder atau meletakkannya ke halaman ketiga atau keempat aplikasi agar tidak terlihat dan tidak terpikirkan.

Setiap kali Anda memulai sesuatu yang baru, hal yang paling penting—dan tersulit—adalah membangun kebiasaannya. Cobalah menghindari aplikasi yang menghabiskan sebagian besar waktu Anda dalam seminggu atau periode tertentu. Ketika sudah mulai terbiasa, Anda dapat berencana melakukan perjalanan alam seperti mendaki gunung dan tidak memiliki koneksi Internet sama sekali. Lebih baik lagi, menjauhlah dari Internet untuk sementara jika Anda bisa. Potong arus informasi sehingga Anda dapat mengatur ulang siklus kegiatan sehari-hari dan tidak merasa ketinggalan.

Setelah membebaskan diri Anda dari paparan media sosial yang berlebihan, luangkan waktu untuk memberi selamat dan apresiasi kepada diri sendiri, sekaligus mengawasi diri Anda dengan baik. Akan sangat mungkin ketika otak Anda berpikir untuk mencoba kembali ke kebiasaan lama. Jika dalam beberapa bulan kemudian Anda membuka media sosial pada pukul 3 pagi dan ikut mengunggah perdebatan di kolom komentar profil orang asing, Anda dapat mengulangi kembali langkah-langkah sederhana di atas. 

Indhina Saraswati
Jakarta

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus