Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, apakah tuduhan kecurangan cukup untuk menjadi alasan pemilu diulang?
|
||
Ya | ||
33,69% | 190 | |
Tidak | ||
70,07% | 796 | |
Tidak Tahu | ||
2,02% | 23 | |
Total | 100% | 1.136 |
PASANGAN calon presiden Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto menuntut pemilihan presiden diulang. Dasarnya, ada dugaan penggelembungan suara yang menguntungkan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono hingga 28 juta suara. Kubu Mega menyerahkan 50 berkas dokumen pelanggaran dan kecurangan ke Mahkamah Konstitusi.
Calon presiden Jusuf Kalla-Wiranto juga menuntut hasil penghitungan suara dibatalkan. Penyelenggaraan pemilu dianggap tak sesuai dengan undang-undang karena ada kecurangan secara sistematis dan masif. Kubu Yudhoyono menantang penuntut menghadirkan bukti dan fakta.
Sebagian besar pembaca Tempo Interaktif dalam jajak pendapat pada 29 Juli—5 Agustus 2009 menganggap alasan dua pasangan itu tak cukup untuk menuntut pemilihan ulang.
KOMENTAR
Buat apa pemilu ulang, hanya pemborosan dana saja. Apa kalau diulang menjadi lebih baik? Pasti kalangan elite politik ribut lagi.
(Arveal Nanda Asoka Wati, Padang)
Ide pemilu ulang terlalu naif. Sejumlah kekisruhan teknis tidak boleh menjadi dasar untuk mengingkari 100 juta sekian suara warga negara.
(Effendi Yusuf, Yogyakarta)
Kalau Mahkamah Konstitusi memutuskan pemilu ulang, kenapa enggak? Biar negara ini benar-benar demokratis.
(Salim, Medan)
Indikator Pekan Ini PENGADILAN Tinggi Banten menerima banding jaksa penuntut umum atas putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang membatalkan dakwaan terhadap Prita Mulyasari. Pengadilan Tinggi juga memerintahkan Pengadilan Negeri memeriksa perkara Prita yang dianggap mencemarkan nama baik Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera, Serpong, Banten. Menurut Anda, apakah keputusan Pengadilan Tinggi Banten meneruskan kasus Prita Mulyasari mencerminkan keadilan? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com. |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo